Berapa Jumlah Langkah Jalan Kaki yang Ideal Agar Tetap Fit Setiap Hari
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...
Read more
Teratoma ovarium adalah jenis tumor sel germinal yang tumbuh di indung telur. Sebagian besar kasus bersifat jinak dan tidak menimbulkan gejala, namun pada kondisi tertentu dapat menyebabkan nyeri, masalah kemih, bahkan komplikasi serius seperti torsio ovarium.
Teratoma ovarium merupakan tumor yang berasal dari sel germinal, yaitu sel yang berperan dalam pembentukan sistem reproduksi. Uniknya, tumor ini dapat mengandung jaringan dari tiga lapisan embrio — ektoderm, mesoderm, dan endoderm — sehingga bisa mengandung struktur seperti:
Rambut
Gigi
Tulang
Otot
Jaringan lemak
Jaringan tiroid
Menurut data dari Medical News Today, jenis teratoma ovarium yang paling umum disebut mature cystic teratoma atau kista dermoid, yang mayoritas bersifat jinak dan jarang berubah menjadi kanker (sekitar 1–2% kasus).
Ovarian teratoma diklasifikasikan dalam tiga kelompok utama:
Mature Cystic Teratoma (Kista Dermoid)
Paling umum (20% dari semua tumor sel germinal ovarium)
Mayoritas tidak bergejala
Tumbuh lambat dan umumnya jinak
Immature Teratoma
Mengandung sel abnormal
Bersifat kanker dan bisa menyebar ke organ lain
Membutuhkan penanganan medis segera
Monodermal Teratoma
Termasuk struma ovarii (mengandung jaringan tiroid), tumor karsinoid, dan tumor jaringan saraf
Lebih jarang ditemukan
Sebagian besar kasus tidak menimbulkan gejala. Namun, ketika gejala muncul, tanda-tandanya dapat meliputi:
Nyeri panggul atau perut bagian bawah (terjadi pada 44–47% kasus)
Benjolan atau pembesaran perut
Gangguan pencernaan atau buang air kecil
Kelelahan, demam, atau nyeri tajam pada kasus yang parah
Jika terjadi torsio ovarium (ovarium terpelintir akibat tekanan tumor), gejala yang muncul bisa sangat mendadak dan meliputi:
Nyeri perut mendadak
Mual dan muntah hebat
Penyebab pasti teratoma ovarium masih belum diketahui, namun beberapa teori menyebutkan bahwa:
Tumor bisa terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi
Terdapat kelainan pembelahan sel pada tahap awal perkembangan embrio
Beberapa faktor yang diduga meningkatkan risiko terjadinya mature cystic teratoma antara lain:
Gangguan kesuburan
Riwayat kista teratoma sebelumnya
Gangguan siklus menstruasi
Gangguan penggunaan alkohol
Kebanyakan pasien tidak menyadari adanya tumor hingga dilakukan pemeriksaan rutin seperti USG transvaginal. Pemeriksaan ini mampu mengenali massa tumor dengan ciri khas yang membedakan dari kista ovarium biasa.
Dokter juga dapat memeriksa kadar hormon hCG atau penanda tumor lainnya untuk membantu diagnosis.
Sebagian besar mature cystic teratoma adalah jinak. Namun, sekitar 1–2% dapat berubah menjadi ganas. Bila berubah jadi kanker, maka akan dilakukan penentuan stadium kanker dari tahap 1 hingga 4.
Pilihan pengobatan tergantung pada ukuran, gejala, dan usia pasien:
Observasi / Pemantauan Berkala
Cocok untuk wanita hamil atau yang ingin punya anak, dan ukuran kista kecil
Operasi Laparoskopi
Umum dilakukan untuk mengangkat kista kecil tanpa mengangkat ovarium
Ooforektomi (pengangkatan ovarium)
Untuk kasus dengan kista besar, banyak, atau pasien pascamenopause
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...
Hipertensi atau tekanan darah tinggi selama ini identik dengan penyakit orang tua. Namun kenyataannya, kondisi ini kini semakin banyak ditemukan...