Bulan Hitam Sambangi Langit Pekan Ini, Apa yang Bikin Spesial?

Kabar seru buat kamu yang suka mengarahkan mata ke langit malam: antara 22–23 Agustus 2025 bakal terjadi fenomena langka yang disebut Bulan Hitam atau Black Moon. Sounds keren, ya? Tapi, justru kamu tidak bisa melihat bulan saat itu—malah sebaliknya yang membuatnya istimewa.

Pertama-tama, kita tahu bahwa Bulan Baru adalah fase ketika bulan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga sisi yang terang menghadap Matahari dan sisi gelapnya mengarah ke Bumi—maka tak terlihat di langit. Nah, yang disebut Bulan Hitam adalah tipe fase Bulan Baru yang langka, karena ‘kelebihan’—bisa dalam dua cara:

Monthly Black Moon: dua kali fase Bulan Baru dalam satu bulan kalender. Ini mirip konsep Blue Moon, tapi untuk new moon.

Seasonal Black Moon: terjadi saat satu musim (sekitar 3 bulan) memiliki empat Bulan Baru—sementara biasanya hanya tiga. Kali ini yang terjadi adalah seasonal black moon, dan ini cukup langka, terjadi sekitar sekali setiap 33 bulan.

Fenomena ini diprediksi terjadi pada 23 Agustus 2025 pukul 02.06 EDT atau sekitar 06.06 UTC, menandai Bulan Baru ketiga dalam musim astronomi musim panas (utara) yang berisi empat Bulan Baru: Juni, Juli, Agustus, dan September.

Secara kalender, siklus lunar (bulan) hanya sekitar 29,5 hari. Karena kalender kita menggunakan sistem bulan-bulan sama panjang (30–31 hari), kadang jadwal Bulan Baru selip dan menciptakan tambahan satu. Untuk seasonal black moon, jaraknya memang sekitar 33 bulan sekali—cukup langka dan hanya beberapa kali terjadi seumur hidup kita.

Karena langit malam jadi sangat gelap, tanpa sorotan bulan sama sekali. Ini momen sempurna buat lihat bintang, galaksi, atau meteor—atau menikmati Bima Sakti yang biasanya kalah sama cahaya bulan.

Lebih menarik lagi, fenomena ini bertepatan dengan puncak sisa hujan meteor Perseid, jadi peluang lihat meteor menembus langit makin terbuka.