Denpasar Lumpuh akibat Banjir Besar, Balita dan Lansia Dievakuasi
Cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi sejak Selasa malam (9/9/2025) membuat sebagian besar wilayah Kota Denpasar lumpuh akibat banjir besar—air...
Read morePemerintah Indonesia kembali ambil langkah strategis untuk menekan beban impor bahan bakar minyak (BBM)—yang kini masih cukup besar. Rencananya? Membangun kilang minyak modular skala kecil yang bisa berdiri cepat dan efisien. Gak seperti kilang konvensional yang butuh tahun-tahun buat rampung, pendekatan modular ini mengandalkan sistem pre-fabrikasi, dimana komponen dibuat pabrik lalu dirakit di lokasi tujuan. Jadi, proses konstruksinya bisa jauh lebih singkat.
Wilayah-wilayah yang disasar buat bangun kilang modular ini antara lain Natuna, Surabaya, Halmahera Utara, dan Fakfak. Strategi ini dianggap lebih realistis dan efektif menjawab kebutuhan energi dalam jangka pendek.
Proyek ini mendapat dukungan besar dari Danantara, lembaga pengelola investasi strategis nasional. Mereka bahkan menandatangani kontrak hingga 8 miliar dolar AS dengan perusahaan AS, KBR Inc., yang punya pengalaman dalam pembangunan kilang modular. Soal ini menjadi bagian dari kesepakatan energi senilai 15 miliar dolar AS antara Indonesia dan AS.
Tapi ya, gak semua pihak langsung setuju. Beberapa analis mengingatkan bahwa kilang modular punya kapasitas yang jauh lebih rendah dibanding kilang raksasa—makanya kurang bisa menopang industri petrokimia skala besar. Belum lagi biaya operasionalnya yang lebih tinggi karena prosesnya batch kecil.
Belum lagi, kapasitas kilang existing di Indonesia baru mencukupi sekitar 30–40 persen kebutuhan domestik. Proyek modernisasi kilang besar seperti milik Pertamina sudah tertunda lama, dan kerja sama dengan Rosneft di Tuban juga masih macet. Berangkat dari kondisi ini, pendekatan modular dipandang sebagai solusi sementara sambil menunggu kilang besar benar-benar jalan.
Nilai investasi untuk proyek hilirisasi ini cukup besar:
Lokasi yang menjadi target strategis mencakup banyak daerah di seluruh Indonesia, seperti Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung (Bali), Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara, hingga Fakfak. Tujuannya jelas: memperkuat distribusi, mendekatkan produksi ke titik konsumsi, dan meratakan akses BBM.
Upaya ini juga bagian dari transformasi besar dalam hilirisasi energi nasional. Pemerintah berusaha tak hanya mengandalkan impor, tapi juga membangun ekosistem energi yang mandiri dan efisien. Pendekatan modular ini menandai lompatan taktis—yang menyeimbangkan kebutuhan segera dan impian jangka panjang.
TrenMedia.co.id, sebuah portal informasi digital yang hadir untuk menyajikan berita, artikel, dan tren terbaru. Kami percaya bahwa informasi yang tepat, akurat, dan relevan adalah kunci untuk membuka wawasan masyarakat di era serba cepat ini.
Cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi sejak Selasa malam (9/9/2025) membuat sebagian besar wilayah Kota Denpasar lumpuh akibat banjir besar—air...
Read moreKegagalan Timnas U-23 Indonesia menembus Piala Asia U-23 2026 membuka pertanyaan besar tentang nasib pelatih asal Belanda, Gerald Vanenburg. Hal...
Tape Singkong, Superfood Nusantara yang Sering Diremehkan Selama ini banyak orang beranggapan bahwa makanan sehat selalu identik dengan harga mahal...