Anak Suka Main Roblox, Begini Cara Orang Tua Bisa Ikut Awasi dengan Bijak

Roblox kini digemari banyak anak. Orang tua disarankan ikut bermain untuk mengawasi dan menanamkan nilai positif di dunia digital. (Foto: Pexels/Kampus Production)
Roblox kini digemari banyak anak. Orang tua disarankan ikut bermain untuk mengawasi dan menanamkan nilai positif di dunia digital. (Foto: Pexels/Kampus Production)

Roblox kini digemari banyak anak

Fenomena Roblox tengah menjadi tren besar di kalangan anak-anak. Banyak orang tua menghadapi dilema antara membiarkan anak bermain atau membatasi akses terhadap gim daring ini. Meski sempat menuai imbauan agar anak tidak berlebihan bermain Roblox, beberapa orang tua justru memilih pendekatan berbeda, yakni ikut terlibat langsung dalam permainan anak.

Menurut salah satu orang tua bernama Mayang (38), strategi ikut bermain dianggap lebih efektif dibanding melarang. Ia mengatakan, ikut bermain membuatnya bisa memantau aktivitas anak secara langsung tanpa menimbulkan penolakan.

“Saya ikut main aja biar bisa sambil mantau aktivitas anak di sana,” ujar Mayang saat bercerita. Ia menilai larangan justru bisa memicu anak menjadi tantrum dan mencari alternatif gim lain yang mungkin lebih berisiko.

Dengan ikut bermain, Mayang mengaku merasa lebih tenang karena bisa melihat langsung interaksi anak di dunia maya. “Kalau kita ikut main, kita bisa lihat aktivitas anak. Jadi tetap bisa kasih kesempatan anak buat main, tapi juga dengan pengawasan orang tua,” katanya.

Roblox dan Dunia Digital Anak

Roblox merupakan platform gim interaktif yang memungkinkan pemain untuk membuat permainan sendiri, menjelajahi karya pengguna lain, serta berinteraksi dengan pemain di seluruh dunia. Daya tariknya terletak pada kebebasan berkreasi dan kolaborasi antarpemain.

Namun, kebebasan ini memiliki dua sisi. Menurut psikolog klinis Arnold Lukito, Roblox memang bisa menjadi sarana pengembangan kreativitas, kolaborasi, dan keterampilan digital. Namun, fitur komunikasi yang terbuka juga bisa menimbulkan risiko seperti paparan konten kekerasan, bahasa tidak pantas, atau interaksi dengan orang asing yang berpotensi berbahaya.

“Di satu sisi, Roblox melatih kreativitas dan kolaborasi anak. Tapi di sisi lain, kebebasan membuat konten dan berkomunikasi di dalam gim membuka peluang risiko,” ujar Arnold.

Karena itu, strategi co-play atau bermain bersama anak menjadi pendekatan yang disarankan. Berdasarkan sejumlah penelitian, konsep active mediation atau keterlibatan aktif orang tua dalam aktivitas digital anak dapat mengurangi paparan konten negatif sekaligus memperkuat hubungan emosional dalam keluarga.

Pendekatan Co-Play dan Parental Mediation

Arnold menjelaskan bahwa orang tua sebaiknya memahami konsep parental mediation saat mendampingi anak bermain gim atau menggunakan media digital. Pendekatan ini membantu anak mendapatkan manfaat positif dari media sekaligus menghindari risiko yang mungkin muncul.

Ada tiga bentuk utama parental mediation yang bisa diterapkan di rumah:

  1. Active Mediation (Pendampingan Aktif)
    Orang tua ikut bermain atau menonton sambil berdiskusi dan menjelaskan isi konten. Dengan cara ini, anak dapat memahami makna di balik aktivitas digital yang mereka lakukan.

  2. Restrictive Mediation (Pembatasan)
    Orang tua menetapkan aturan yang jelas seperti durasi bermain, jenis gim yang boleh diakses, serta waktu khusus untuk bermain. Langkah ini membantu anak belajar disiplin dalam menggunakan waktu dan teknologi.

  3. Co-Playing (Bermain Bersama)
    Dalam bentuk ini, orang tua hadir langsung saat anak bermain tanpa harus memberi banyak arahan. Kehadiran fisik dan perhatian orang tua menciptakan rasa aman serta meningkatkan kedekatan emosional antara anak dan orang tua.

Arnold menekankan, cara paling efektif adalah kombinasi ketiganya: adanya aturan yang jelas, pendampingan aktif, dan momen bermain bersama. Dengan begitu, anak merasa didukung namun tetap terarah dalam beraktivitas digital.

“Bermain Roblox bersama anak bukan hanya soal mengawasi, tetapi juga menjadi kesempatan emas untuk membangun komunikasi yang lebih hangat, menanamkan nilai, dan membantu anak tumbuh menjadi pengguna digital yang bijak,” kata Arnold.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED