Omelete Tahu Gurih Renyah, Menu Hemat Favorit yang Selalu Bikin Kangen
Akhir bulan sering jadi momen paling jujur soal isi dapur. Stok bahan terbatas, tapi selera makan tetap ingin dimanjakan. Di...
Read more
Pernah ada di fase ingin makan manis, tapi begitu buka dapur rasanya semua bahan kue seperti sedang libur bersama? Tepung ada sedikit, telur tinggal beberapa, dan cokelat batang entah ke mana. Di momen seperti ini, brownies panggang 3 bahan terasa seperti penyelamat kecil yang datang di waktu yang tepat.
Banyak orang masih menganggap brownies sebagai kue yang ribet, penuh takaran presisi, dan butuh alat khusus. Padahal, ada versi brownies yang jauh lebih sederhana, bahkan bisa dibuat oleh pemula yang baru pertama kali mencoba baking. Bahannya minim, prosesnya singkat, dan hasilnya tetap memuaskan.
Brownies panggang 3 bahan ini juga sering jadi favorit di saat akhir bulan. Modalnya relatif hemat karena menggunakan bahan yang mudah ditemukan dan sering sudah tersedia di rumah. Tidak perlu mixer mahal, tidak perlu teknik lipat yang rumit, dan tidak perlu banyak peralatan dapur.
Menariknya, meski hanya menggunakan tiga bahan utama, tekstur brownies tetap bisa padat, lembut, dan legit jika dibuat dengan cara yang tepat. Rasanya cokelatnya cukup bold, manisnya pas, dan aromanya bikin dapur terasa lebih hangat.
Kalau kamu sedang mencari camilan manis praktis untuk teman ngopi, bekal anak, atau sekadar penghibur diri di sore hari, resep brownies panggang 3 bahan ini wajib dicoba.
Daftar bahan di bawah ini adalah versi standar yang sudah teruji menghasilkan brownies dengan tekstur lembut dan tidak bantat.
2 1/2 cup atau sekitar 788 gram selai cokelat hazelnut
1 cup munjung atau sekitar 150 gram tepung terigu serbaguna
3 butir telur ukuran besar
Pastikan semua bahan berada pada suhu ruang agar mudah tercampur dan menghasilkan adonan yang lebih stabil.
Panaskan oven terlebih dahulu pada suhu 175 derajat Celsius. Langkah ini penting agar panas oven stabil saat adonan masuk. Siapkan loyang anti lengket atau alasi loyang dengan kertas panggang supaya brownies tidak menempel dan mudah dikeluarkan.
Masukkan selai cokelat hazelnut ke dalam mangkuk besar. Tambahkan tepung terigu dan telur. Gunakan spatula atau whisk manual untuk mengaduk semua bahan.
Aduk adonan hingga semua bahan tercampur rata dan tidak ada gumpalan tepung. Teksturnya akan terlihat kental dan berat, ini normal karena tidak menggunakan tambahan cairan. Pastikan tidak mengaduk terlalu lama agar brownies tidak keras.
Tuang adonan ke dalam loyang yang sudah disiapkan. Ratakan permukaannya menggunakan spatula agar brownies matang merata.
Masukkan loyang ke dalam oven dan panggang selama kurang lebih 25 menit. Perhatikan bagian atas brownies, biasanya akan terlihat set dan sedikit kering di permukaan, tapi bagian dalamnya masih lembap.
Setelah matang, keluarkan brownies dari oven dan diamkan di suhu ruang. Proses pendinginan ini penting karena tekstur brownies akan semakin padat dan kokoh saat dingin.
Setelah brownies agak dingin, potong sesuai selera dan sajikan. Brownies ini paling enak dinikmati saat sudah benar-benar set, bukan saat masih panas.
Meskipun hanya tiga bahan, ada beberapa trik kecil yang bisa membuat hasil brownies jauh lebih maksimal.
Jangan mengaduk adonan terlalu lama karena bisa membuat tekstur brownies menjadi keras.
Gunakan telur ukuran besar agar kelembapan adonan tetap terjaga.
Jika selai cokelat terlalu kental, diamkan sebentar di suhu ruang agar lebih mudah diaduk.
Jangan memanggang terlalu lama karena brownies bisa menjadi kering.
Diamkan brownies sebelum dipotong supaya potongannya rapi dan tidak hancur.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...
Hipertensi atau tekanan darah tinggi selama ini identik dengan penyakit orang tua. Namun kenyataannya, kondisi ini kini semakin banyak ditemukan...