Sorotan Dunia terhadap Banjir Sumatra dengan Korban di Atas 600 Jiwa

Media asing menyoroti banjir besar di Sumatra yang menewaskan lebih dari 600 orang dan berdampak pada jutaan warga.
Media asing menyoroti banjir besar di Sumatra yang menewaskan lebih dari 600 orang dan berdampak pada jutaan warga.

Media asing menyoroti banjir besar di Sumatra yang menewaskan lebih dari 600 orang dan berdampak pada jutaan warga

Sejumlah media internasional menyoroti bencana banjir besar yang melanda Sumatra dan beberapa wilayah lain di Indonesia dalam sepekan terakhir. Berdasarkan laporan dari berbagai media asing, jumlah korban tewas telah melewati 600 jiwa dan terus bertambah seiring proses evakuasi serta pencarian korban yang masih berlangsung.

Menurut pemberitaan Barron’s, media berbasis di Amerika Serikat, korban tewas akibat banjir di Indonesia mencapai 632 orang pada Selasa (2/12/2025). Laporan serupa juga muncul dari Arab News di Arab Saudi dan The Guardian, koran terkemuka asal Inggris, yang menempatkan perkembangan banjir di Indonesia sebagai salah satu berita utama.

The Guardian mencatat bahwa lebih dari satu juta penduduk di sejumlah wilayah telah dievakuasi, sementara jumlah korban meninggal mencapai lebih dari 600 orang. “Korban tewas imbas banjir dan longsor mencapai 631 jiwa sementara satu juta orang di area berisiko tinggi telah dievakuasi,” tulis media tersebut dalam paragraf pembuka laporannya.

Dampak Meluas di Tengah Hujan Monsun dan Siklon Tropis

Gelombang hujan monsun yang sangat deras serta keberadaan siklon tropis yang memengaruhi kawasan Asia Tenggara menjadi salah satu faktor utama meningkatnya intensitas banjir. Indonesia, Thailand, dan Malaysia merupakan negara yang paling terdampak dalam beberapa hari terakhir. Kombinasi kondisi cuaca ekstrem dan kerusakan lingkungan akibat eksploitasi lahan turut memperburuk situasi.

Di Indonesia, The Guardian melaporkan bahwa sekitar 3,2 juta orang terdampak, 2.600 mengalami luka-luka, dan 472 orang masih hilang. Tim penyelamat menghadapi hambatan besar berupa jalan yang terputus, jembatan yang rusak, serta akses menuju daerah-daerah terisolir yang sulit ditembus.

Wilayah Aceh menjadi salah satu daerah yang paling parah terdampak. Berbagai laporan menyebutkan harga bahan pangan meningkat tajam akibat pasokan yang terputus. Menurut Islamic Relief, sebuah lembaga kemanusiaan internasional, pasar-pasar di Aceh dilaporkan kehabisan stok beras, sementara harga sayur-mayur naik hingga tiga kali lipat. “Masyarakat di seluruh Aceh berisiko tinggi mengalami kekurangan pangan dan kelaparan jika jalur pasokan tidak dipulihkan dalam tujuh hari ke depan,” kata Islamic Relief dalam pernyataannya.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED