Jenis Buah yang Tidak Aman Dikonsumsi Setelah Mengonsumsi Obat

Ketahui buah yang tidak boleh dimakan setelah minum obat agar terhindar dari interaksi berbahaya yang dapat memengaruhi efektivitas obat dalam tubuh. (Foto: doucefleur's Images)
Ketahui buah yang tidak boleh dimakan setelah minum obat agar terhindar dari interaksi berbahaya yang dapat memengaruhi efektivitas obat dalam tubuh. (Foto: doucefleur's Images)

Ketahui buah yang tidak boleh dimakan setelah minum obat agar terhindar dari interaksi berbahaya yang dapat memengaruhi efektivitas obat dalam tubuh

Ketika mengonsumsi obat, sebagian orang menganggap buah selalu aman untuk dijadikan pendamping. Padahal, beberapa jenis buah justru berpotensi memengaruhi cara obat bekerja di dalam tubuh. Interaksi antara buah dan obat dapat mengubah penyerapan, kekuatan efek, hingga risiko munculnya efek samping. Karena itu, penting memahami jenis buah yang tidak dianjurkan dikonsumsi setelah minum obat, terutama bagi mereka yang sedang menjalani pengobatan jangka panjang.

Menurut sejumlah ahli kesehatan, interaksi semacam ini terjadi karena kandungan alami pada buah dapat meningkatkan atau menurunkan kadar obat dalam darah. Jika kadar obat melonjak, efeknya bisa menjadi terlalu kuat dan membahayakan. Sebaliknya, jika penyerapannya melemah, obat menjadi tidak efektif sehingga penyakit tidak tertangani dengan optimal.

Jeruk Bali hingga Pisang: Interaksi Buah dan Obat yang Perlu Diwaspadai

Buah pertama yang perlu diperhatikan adalah jeruk bali merah. Berdasarkan penjelasan sejumlah praktisi kesehatan, jeruk bali dapat mengubah fungsi sel-sel pada usus dalam menyerap obat. Kondisi ini membuat obat alergi, seperti fexofenadine, menjadi kurang efektif. Di sisi lain, beberapa obat penurun kolesterol berpotensi menjadi terlalu kuat jika dikonsumsi bersama jeruk bali. Buah ini juga tidak disarankan dikombinasikan dengan obat antikecemasan karena dapat meningkatkan risiko efek samping.

Selain jeruk bali, pisang juga menjadi buah yang sebaiknya tidak dikonsumsi setelah minum obat tertentu. Hal ini terutama berlaku bagi pengguna obat penurun tekanan darah dari golongan ACE inhibitor. Pisang memiliki kandungan kalium tinggi, sehingga kadar kalium yang berlebihan dapat mengganggu fungsi jantung. Kombinasi keduanya bisa meningkatkan risiko gangguan irama jantung, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit kardiovaskular.

Buah berikutnya adalah durian, yang mengandung methanol, ethanol, dan sulfur. Kandungan tersebut dapat mengganggu kinerja obat yang sedang dikonsumsi. Pada penderita maag, hipertensi, atau diabetes, durian berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan dan menurunkan efektivitas obat. Karena itu, durian sebaiknya dihindari dalam waktu dekat setelah mengonsumsi obat apa pun.

Interaksi Apel, Anggur, hingga Nanas terhadap Penyerapan Obat

Selain buah-buah di atas, apel juga perlu mendapat perhatian. Apel bisa meningkatkan kadar gula darah, sehingga tidak ideal dikonsumsi terlalu dekat dengan obat diabetes. Penyerapan obat dapat terhambat, membuat efeknya tidak maksimal. Beberapa ahli menyarankan memberi jeda waktu sekitar empat jam antara konsumsi obat dan apel untuk menghindari interaksi.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED