Gaji Jay Idzes Diprediksi Tembus Rp 40 Miliar Jika Resmi ke Milan atau Inter
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...
Read more
Performa Liverpool sedang dalam kondisi memprihatinkan setelah mengalami kekalahan beruntun di beberapa laga terakhir. Kekalahan terbaru dari PSV Eindhoven dengan skor satu banding empat di Anfield memperburuk situasi. Hasil tersebut menjadi bagian dari rangkaian kekalahan beruntun yang juga melibatkan laga melawan Manchester City dan Nottingham Forest di Premier League.
Kekalahan demi kekalahan ini tidak hanya berdampak pada posisi klasemen, tetapi juga menimbulkan reputasi negatif bagi tim yang sebelumnya menjadi juara bertahan Premier League. Catatan statistik dari Opta menunjukkan bahwa Liverpool kini mencatat enam rekor memalukan yang belum pernah terjadi selama beberapa dekade terakhir.
Enam rekor negatif tersebut meliputi: pertama, kekalahan tiga pertandingan berturut-turut di semua kompetisi dengan selisih tiga gol atau lebih. Ini adalah kejadian yang pertama kali tercatat sejak Desember 1953. Kedua, Liverpool kalah sembilan kali dari 12 pertandingan terakhir di semua kompetisi. Jumlah ini merupakan kekalahan terbanyak dalam periode 12 laga sejak musim 1953-1954.
Ketiga, Liverpool mengalami kebobolan lebih dari tiga gol dalam tiga pertandingan berturut-turut di semua kompetisi. Hal ini pertama kali terjadi sejak September 1992. Keempat, hingga saat ini Liverpool sudah kebobolan lebih banyak gol dibandingkan tim Premier League lainnya. Total kebobolan mencapai 34 gol di semua kompetisi.
Kelima, Liverpool kalah tiga pertandingan kandang dengan selisih tiga gol atau lebih dalam satu musim. Catatan ini menyamai rekor buruk mereka pada musim 1929-1930 dan menjadi jumlah kekalahan kandang terbanyak di Anfield dalam satu musim. Keenam, kapten tim, Virgil van Dijk, tercatat telah menyebabkan tiga pelanggaran penalti di semua kompetisi musim ini, lebih banyak daripada pemain lainnya di Liga Inggris.
Kumulasi rekor ini menjadi sinyal jelas bahwa performa Liverpool tengah mengalami krisis. Kekalahan berturut-turut dan angka kebobolan yang tinggi menunjukkan adanya masalah serius di lini pertahanan, koordinasi tim, dan strategi permainan.
Banyak analis sepak bola menilai bahwa salah satu faktor utama penurunan performa Liverpool adalah inkonsistensi lini belakang. Kekalahan besar yang berulang kali terjadi di kandang sendiri juga menunjukkan adanya masalah dalam manajemen pertandingan dan strategi pelatih. Dalam beberapa laga terakhir, Liverpool kerap gagal menahan tekanan lawan, sehingga kebobolan gol dengan cepat.
Selain itu, faktor fisik dan mental pemain menjadi perhatian utama. Rangkaian jadwal padat di Premier League dan Liga Champions membuat pemain sulit menjaga performa konsisten. Kondisi ini diperparah oleh tekanan publik dan media terhadap klub yang diharapkan selalu tampil dominan.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...