Dokter Ungkap Penyebab Tersembunyi di Rahim yang Menghambat Kehamilan

Banyak perempuan merasa tubuhnya baik-baik saja karena memiliki siklus menstruasi yang teratur dan tidak mengalami keluhan berarti. Namun, sebagian dari mereka tetap mengalami kesulitan untuk hamil meski terlihat sehat secara fisik. Kondisi ini sering kali membuat perempuan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi pada sistem reproduksi mereka.

Menurut spesialis obstetri dan ginekologi, dr Gita Pratama, SpOG Subs FER, penyebab ketidaksuburan tidak hanya berkaitan dengan kondisi seperti PCOS atau masalah hormonal. Ada sejumlah gangguan pada rongga rahim yang dapat menghambat peluang kehamilan, tetapi seringkali tidak disadari karena tidak menimbulkan gejala.

“Banyak masalah di rongga rahim yang menyebabkan kesulitan hamil dan tidak semua bergejala,” kata dr Gita dalam temu media pada Rabu 19 November 2025.

Ia menjelaskan bahwa banyak perempuan tidak menyadari adanya masalah karena tidak merasakan tanda apa pun. “Nggak ada gangguan mens, nggak ada nyeri, tapi ada sesuatu di rongga rahimnya,” ujar dr Gita.

Gangguan-gangguan ini umumnya baru terdeteksi melalui pemeriksaan histeroskopi, yaitu prosedur minimal invasif yang menggunakan kamera kecil untuk melihat kondisi bagian dalam rahim secara langsung. Pemeriksaan USG dinilai tidak selalu dapat mendeteksi kondisi tersebut secara akurat.

Masalah Rahim Tersembunyi yang Mengganggu Kesuburan

Berikut beberapa gangguan rahim yang dapat menghambat peluang kehamilan meski tidak menimbulkan gejala nyata:

1. Polip Rahim
Polip rahim merupakan jaringan abnormal yang muncul di lapisan dinding rahim. Menurut penjelasan dr Gita, polip dapat muncul akibat infeksi atau gangguan hormon. Dalam banyak kasus, polip tidak menimbulkan rasa sakit atau gangguan menstruasi. Berdasarkan informasi medis dari Healthline, polip dapat menyebabkan lapisan rahim menjadi terlalu tebal dan tidak stabil sehingga embrio kesulitan menempel dengan benar.

Kondisi ini dipahami sebagai salah satu penyebab infertilitas dan juga dapat menyebabkan keguguran berulang.

2. Miom
Miom dikenal sebagai tumor jinak yang tumbuh di sekitar otot rahim. Banyak orang mengaitkan miom dengan nyeri hebat saat menstruasi, tetapi menurut dr Gita, tidak semua miom menimbulkan rasa sakit. Bahkan, miom berukuran kecil yang tumbuh mengarah ke rongga rahim (submukosa) bisa mengganggu tempat penempelan embrio.

“Miom ini genetik, kadang-kadang kita temukan rahim penuh dengan miom, sampai puluhan,” kata dr Gita.

Kondisi ini dapat menyebabkan sulit hamil bahkan sebelum gejala apa pun muncul.

3. Perlengketan Rahim (Asherman Syndrome)
Perlengketan rahim terjadi ketika jaringan parut terbentuk di dalam rongga rahim, membuat dinding rahim saling menempel. Berdasarkan penjelasan Healthline, perlengketan paling sering terjadi setelah prosedur kuretase, terutama jika dilakukan setelah keguguran atau persalinan.

Pada kasus tertentu, perempuan tidak menyadari pernah mengalami perlengketan sampai mereka mencoba hamil dan tidak berhasil. Perlengketan ini membuat ruang rahim menyempit sehingga embrio tidak dapat berkembang dengan optimal.

Pentingnya Pemeriksaan Reproduksi Secara Menyeluruh

Gangguan rahim yang tidak bergejala seringkali membuat perempuan menunda pemeriksaan karena merasa sehat dan memiliki siklus menstruasi yang normal. Padahal, deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan kehamilan.

Histeroskopi menjadi prosedur diagnostik kunci untuk mengetahui kondisi tersebut dengan lebih akurat. Pemeriksaan ini juga dapat dilakukan sebagai tindakan terapeutik setelah ditemukan kelainan dalam rongga rahim.

Pemahaman tentang kesehatan reproduksi dianggap penting bukan hanya bagi perempuan yang sedang menjalani program hamil, tetapi juga bagi setiap perempuan yang ingin mempersiapkan masa depan kehamilan yang sehat. Pemeriksaan medis rutin disarankan terutama jika sudah mencoba hamil dalam waktu lama tanpa hasil meski tidak ada gejala gangguan menstruasi.

Referensi: DetikHealth