Pertemuan Prabowo-Albanese Soroti Ketahanan Pangan dan Perdagangan

Presiden Prabowo dan PM Albanese akan membahas isu pertanian dan ketahanan pangan di Sydney untuk memperkuat kemitraan ekonomi bilateral. (Foto: Dok. Sekretariat Negara)
Presiden Prabowo dan PM Albanese akan membahas isu pertanian dan ketahanan pangan di Sydney untuk memperkuat kemitraan ekonomi bilateral. (Foto: Dok. Sekretariat Negara)

Presiden Prabowo dan PM Albanese akan membahas isu pertanian dan ketahanan pangan di Sydney untuk memperkuat kemitraan ekonomi bilateral

Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Sydney pada Rabu, 12 November 2025. Pertemuan tersebut diperkirakan akan membahas isu pertanian dan ketahanan pangan sebagai bagian dari upaya memperkuat kerja sama ekonomi antara kedua negara.

Menurut Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, kedua pemimpin telah menyoroti pentingnya kerja sama di bidang pertanian dan pangan sejak beberapa bulan terakhir. “Saya pikir mereka akan melanjutkan pembahasan itu, termasuk isu-isu yang mendukung penguatan kemitraan bilateral Australia dan Indonesia,” kata Kamath dalam acara Australia-Southeast Asia Business Exchange (A-SEABX) di Jakarta, Senin (10/11), dikutip dari Antara.

Rencana Kolaborasi di Bidang Pertanian dan Pangan

Gita Kamath menjelaskan bahwa pembahasan kerja sama pertanian ini merupakan kelanjutan dari kunjungan PM Albanese ke Indonesia pada Mei lalu, serta kunjungan Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia Julie Collins pada Juli 2025. Fokus utama kolaborasi ini adalah memperkuat rantai pasok pangan, peningkatan kapasitas produksi, serta berbagi pengetahuan di bidang teknologi pertanian.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyampaikan bahwa kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Australia merupakan undangan resmi dari PM Albanese dan berfokus pada penguatan hubungan ekonomi kedua negara. “Kunjungan ini menjadi momentum penting bagi Indonesia dan Australia untuk memperdalam kemitraan strategis, khususnya dalam sektor pangan dan investasi,” ujarnya.

Peninjauan Ulang Perjanjian IA-CEPA untuk Dorong Efektivitas Kerja Sama

Selain pembahasan di sektor pertanian, Australian Business Champion Jennifer Westacott mengungkapkan bahwa Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) yang berlaku sejak 2020 saat ini tengah ditinjau untuk meningkatkan efektivitas implementasinya.

Menurut Westacott, peninjauan ini diharapkan dapat menghapus hambatan perdagangan, mempercepat perizinan, serta memperkuat kolaborasi di sektor teknologi, biosekuriti, pengelolaan limbah, dan air. “Australia memiliki keahlian mendalam di bidang-bidang itu yang bisa mendukung swasembada dan ketahanan pangan Indonesia. Peninjauan IA-CEPA akan menjadi kerangka kerja bagi transfer pengetahuan dan peningkatan kapabilitas,” ujarnya.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED