Militer Israel Ultimatum Warga Sipil Gaza untuk Segera Pergi

Situasi di Gaza semakin tegang, Israel beri ultimatum terakhir warga sipil meninggalkan kota sebelum operasi militer berlanjut. (Sumber: pbs.org)
Situasi di Gaza semakin tegang, Israel beri ultimatum terakhir warga sipil meninggalkan kota sebelum operasi militer berlanjut. (Sumber: pbs.org)

Situasi di Gaza semakin tegang, Israel beri ultimatum terakhir warga sipil meninggalkan kota sebelum operasi militer berlanjut

Menurut laporan dari detikNews, Israel pada Rabu (1/10) waktu setempat merilis peringatan terakhir agar warga sipil Palestina segera meninggalkan Kota Gaza. Peringatan itu datang di tengah operasi militer yang semakin memperketat pengepungan atas kota terbesar di Jalur Gaza tersebut.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan bahwa kesempatan ini menjadi yang terakhir bagi warga Gaza untuk pindah ke wilayah selatan. β€œIni merupakan kesempatan terakhir bagi warga Gaza yang ingin pindah ke wilayah selatan dan membiarkan anggota Hamas terisolasi di Kota Gaza,” kata Katz dalam pernyataannya di platform X, dikutip dari AFP.

Ia menambahkan bahwa siapa pun yang tetap tinggal di Kota Gaza akan dianggap sebagai teroris atau pendukung teroris. Peringatan keras ini menegaskan strategi militer Israel yang berfokus pada penguasaan penuh atas wilayah utara Jalur Gaza.

Dampak Pengepungan dan Serangan Udara

Berdasarkan keterangan saksi mata, pengeboman besar-besaran mengguncang Kota Gaza sebelum peringatan dikeluarkan. Israel juga mengumumkan keberhasilan merebut Koridor Netzarim, jalur penting yang menghubungkan wilayah tengah Gaza dengan pesisir barat. Penguasaan koridor tersebut secara efektif memutus hubungan antara utara dan selatan Jalur Gaza.

Menurut laporan militer Israel, warga yang meninggalkan Kota Gaza ke selatan harus melewati pos pemeriksaan ketat. Situasi ini membuat ribuan warga sipil terjebak dalam kondisi sulit, dihadapkan pada pilihan berat: bertahan dengan risiko tinggi atau mengungsi melalui jalur berbahaya.

Latar Belakang Konflik yang Berkepanjangan

Konflik di Jalur Gaza sudah berlangsung selama puluhan tahun, dengan siklus serangan, blokade, hingga upaya diplomasi yang gagal. Hamas, kelompok yang menguasai Gaza, tetap menjadi target utama operasi militer Israel. Sementara itu, warga sipil sering kali menjadi korban terbesar dari konfrontasi ini.

Menurut data historis, sejak konflik memanas kembali, Israel telah meluncurkan ratusan serangan udara yang menghantam berbagai titik di Gaza. Laporan lembaga internasional menyebutkan puluhan ribu warga sipil harus mengungsi ke wilayah selatan yang dianggap lebih aman. Namun, dengan pengepungan yang semakin ketat, ruang aman itu semakin menyempit.

Analisis Dampak Kemanusiaan

Situasi yang berkembang saat ini diperkirakan akan membawa dampak besar bagi kondisi kemanusiaan. Organisasi internasional seperti PBB telah berulang kali memperingatkan risiko bencana kemanusiaan di Gaza akibat blokade, serangan, dan keterbatasan akses bantuan.

Ekonomi Gaza juga semakin lumpuh. Sebelum konflik terbaru, data Bank Dunia menunjukkan lebih dari 50 persen penduduk Gaza hidup di bawah garis kemiskinan. Dengan eskalasi militer terbaru, angka itu diperkirakan melonjak tajam. Harga kebutuhan pokok naik drastis, pasokan listrik dan air bersih semakin terbatas, sementara akses medis bagi korban luka-luka kian menurun.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
πŸ“Œ Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

πŸ“± Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED