Kronologi Lengkap Kecelakaan Pesawat yang Merenggut Nyawa Panglima Militer Libya
Kepala Staf Angkatan Darat Libya, Letnan Jenderal Mohammed Ali Ahmed Al Haddad, dilaporkan meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat di Turki....
Read more
Menurut laporan dari detikNews, Israel pada Rabu (1/10) waktu setempat merilis peringatan terakhir agar warga sipil Palestina segera meninggalkan Kota Gaza. Peringatan itu datang di tengah operasi militer yang semakin memperketat pengepungan atas kota terbesar di Jalur Gaza tersebut.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan bahwa kesempatan ini menjadi yang terakhir bagi warga Gaza untuk pindah ke wilayah selatan. βIni merupakan kesempatan terakhir bagi warga Gaza yang ingin pindah ke wilayah selatan dan membiarkan anggota Hamas terisolasi di Kota Gaza,β kata Katz dalam pernyataannya di platform X, dikutip dari AFP.
Ia menambahkan bahwa siapa pun yang tetap tinggal di Kota Gaza akan dianggap sebagai teroris atau pendukung teroris. Peringatan keras ini menegaskan strategi militer Israel yang berfokus pada penguasaan penuh atas wilayah utara Jalur Gaza.
Berdasarkan keterangan saksi mata, pengeboman besar-besaran mengguncang Kota Gaza sebelum peringatan dikeluarkan. Israel juga mengumumkan keberhasilan merebut Koridor Netzarim, jalur penting yang menghubungkan wilayah tengah Gaza dengan pesisir barat. Penguasaan koridor tersebut secara efektif memutus hubungan antara utara dan selatan Jalur Gaza.
Menurut laporan militer Israel, warga yang meninggalkan Kota Gaza ke selatan harus melewati pos pemeriksaan ketat. Situasi ini membuat ribuan warga sipil terjebak dalam kondisi sulit, dihadapkan pada pilihan berat: bertahan dengan risiko tinggi atau mengungsi melalui jalur berbahaya.
Konflik di Jalur Gaza sudah berlangsung selama puluhan tahun, dengan siklus serangan, blokade, hingga upaya diplomasi yang gagal. Hamas, kelompok yang menguasai Gaza, tetap menjadi target utama operasi militer Israel. Sementara itu, warga sipil sering kali menjadi korban terbesar dari konfrontasi ini.
Menurut data historis, sejak konflik memanas kembali, Israel telah meluncurkan ratusan serangan udara yang menghantam berbagai titik di Gaza. Laporan lembaga internasional menyebutkan puluhan ribu warga sipil harus mengungsi ke wilayah selatan yang dianggap lebih aman. Namun, dengan pengepungan yang semakin ketat, ruang aman itu semakin menyempit.
Situasi yang berkembang saat ini diperkirakan akan membawa dampak besar bagi kondisi kemanusiaan. Organisasi internasional seperti PBB telah berulang kali memperingatkan risiko bencana kemanusiaan di Gaza akibat blokade, serangan, dan keterbatasan akses bantuan.
Ekonomi Gaza juga semakin lumpuh. Sebelum konflik terbaru, data Bank Dunia menunjukkan lebih dari 50 persen penduduk Gaza hidup di bawah garis kemiskinan. Dengan eskalasi militer terbaru, angka itu diperkirakan melonjak tajam. Harga kebutuhan pokok naik drastis, pasokan listrik dan air bersih semakin terbatas, sementara akses medis bagi korban luka-luka kian menurun.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
π± Saluran Trenmedia π³ Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang β update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...