Berapa Jumlah Langkah Jalan Kaki yang Ideal Agar Tetap Fit Setiap Hari
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...
Read more
Banyak orang menganggap kram otot di kaki sebagai hal biasa akibat aktivitas berat atau kurang gerak. Namun, dalam beberapa kasus, kram kaki bisa menjadi sinyal awal gangguan pada ginjal. Menurut laporan di CNN Indonesia, kram otot terutama di bagian kaki dapat muncul ketika terdapat ketidakseimbangan elektrolit yang disebabkan oleh fungsi ginjal yang menurun.
Ginjal memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan, elektrolit (seperti kalium, natrium, dan kalsium), serta membuang sisa metabolisme dari tubuh. Ketika ginjal tidak bekerja optimal, zat‐zat ini bisa menumpuk atau justru terlalu sedikit dalam darah, sehingga memicu gejala pada sistem otot dan saraf.
Salah satu mekanisme utama munculnya kram adalah gangguan kadar elektrolit. Bila ginjal tidak mampu menyaring dan mengatur ion seperti kalium dan kalsium secara normal, tubuh bisa mengalami defisiensi atau surplus elektrolit. Pada kondisi kadar kalsium rendah, otot menjadi lebih rentan kejang.
Ginjal yang terganggu tidak dapat membuang limbah beracun dengan efektif. Akibatnya, akumulasi urea dan produk nitrogen lainnya dapat mengganggu kontraksi dan relaksasi otot.
Ginjal juga berperan dalam produksi hormon seperti eritropoietin dan regulasi vitamin D. Disfungsi ginjal dapat mempengaruhi metabolisme kalsium dan fosfat, kemudian memengaruhi kesehatan otot dan saraf.
Pada pasien dengan diabetes atau hipertensi, kerusakan ginjal bisa cepat terjadi. Dalam kasus demikian, orang mungkin mengalami neuropati atau kerusakan saraf perifer yang ikut memicu gejala kram dan kesemutan. Berdasarkan kata dokter dalam artikel dari Detik Health, “kram kaki dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan elektrolit … dapat juga akibat komplikasi diabetes atau gangguan ginjal.”
Mengetahui kram kaki saja belum cukup untuk memastikan gangguan ginjal. Namun, jika gejala ini disertai keluhan lain, penting untuk waspada. Berikut beberapa gejala tambahan yang sering muncul:
Pembengkakan (edema) di kaki, pergelangan, atau tangan
Penurunan jumlah urine atau urine yang berubah warna
Mudah lelah dan menurunnya nafsu makan
Gatal kulit, kulit kering atau iritasi
Sesak napas atau napas cepat
Nyeri pinggang di sisi ginjal
Beberapa referensi medis menyebutkan bahwa kram dan kesemutan termasuk di antara gejala awal gagal ginjal.
Tidak semua orang yang mengalami kram kaki memiliki ginjal bermasalah. Namun, berikut kondisi yang meningkatkan risiko:
Kram yang muncul secara berulang dengan intensitas tinggi
Kram disertai keluhan lain seperti bengkak atau perubahan urine
Riwayat penyakit ginjal, hipertensi, atau diabetes
Usia lanjut atau faktor genetis ginjal
Konsumsi obat yang memengaruhi elektrolit (diuretik, obat kemoterapi, obat jantung)
Misalnya, ada laporan di Detik Health tentang remaja usia 18 tahun di Sumedang yang sering terbangun karena kram kaki malam hari, dan kemudian diketahui mengidap gagal ginjal stadium 5.
Gejala kram yang muncul pada stadium lanjut ginjal lebih intens dan sulit diatasi tanpa intervensi medis.
Pasien yang mengalami komplikasi ginjal hingga pada tahap harus menjalani hemodialisis akan menghadapi biaya tinggi, baik langsung (biaya pengobatan, obat, perawatan) maupun tidak langsung (waktu kerja, kualitas hidup turunnya produktivitas).
Kram kaki yang sering dianggap enteng justru bisa menjadi alarm dini. Dengan pengenalan gejala dini di kalangan publik, lebih banyak orang dapat memeriksakan fungsi ginjal lebih awal, sehingga potensi penyakit ginjal stadium lanjut bisa ditekan.
Kondisi kronis ginjal sering memerlukan pengobatan jangka panjang dan pengawasan ketat. Hal ini bisa mempengaruhi mobilitas sosial pasien, mengurangi partisipasi dalam aktivitas sehari-hari, serta menimbulkan beban keluarga sebagai pengasuh.
Dalam dunia medis, banyak laporan bahwa kram otot menjadi salah satu gejala prediktif pada pasien ginjal kronis. Di artikel lain di CNN Indonesia, gejala seperti kram pada betis disebut sebagai bagian dari keluhan pada ginjal yang bermasalah.
Untuk memastikan apakah kram kaki berkaitan dengan gangguan ginjal, dokter biasanya menganjurkan pemeriksaan:
Pemeriksaan fungsi ginjal (ureum, kreatinin)
Panel elektrolit (kalium, natrium, kalsium)
Urinalisis untuk mengecek proteinuria atau darah dalam urine
Foto atau USG ginjal jika diperlukan
Tes hormon terkait (vitamin D, parathormon) jika dicurigai ketidakseimbangan hormon
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...