Libur Nataru Makin Mudah Nikmati Tarif Spesial LRT Jabodebek Maksimal Rp 10 Ribu
Bagi masyarakat yang berencana bepergian menggunakan LRT Jabodebek selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, ada kebijakan tarif yang...
Read more
Pemerintah meminta badan usaha (BU) swasta penyalur BBM agar segera menyerap base fuel yang telah diimpor oleh Pertamina. Permintaan ini dilontarkan agar masyarakat dapat kembali memperoleh pasokan BBM melalui SPBU swasta, yang dalam beberapa waktu belakangan mengalami kekosongan stok.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, mengungkapkan bahwa Kementerian ESDM rutin mengirim surat kepada BU swasta setiap minggu agar segera mengambil pasokan yang disediakan oleh Pertamina.
Laode menegaskan bahwa pasokan bahan bakar sebenarnya sudah tersedia di pelabuhan, namun realisasinya sangat tergantung pada kecepatan negosiasi antara BU swasta dan Pertamina, karena kerja sama dilakukan ala business to business (B2B).
Hingga saat ini, hanya PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) yang telah menyetujui skema B2B dengan Pertamina Patra Niaga (PPN). Vivo berkomitmen menyerap 40.000 barel base fuel sebagai bagian dari kolaborasi tersebut.
Menurut Roberth MV Dumatubun, Pj. Corporate Secretary PPN, penyediaan pasokan kepada Vivo dilakukan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku. Proses ini juga mencakup uji kualitas dan kuantitas dengan surveyor yang disepakati bersama.
Roberth menyebut bahwa kolaborasi ini menjadi bukti bahwa penyediaan energi tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan harus melibatkan pihak swasta dengan semangat gotong royong.
Sementara itu, empat BU swasta lain masih dalam proses koordinasi dengan kantor pusat masing-masing terkait pasokan dari Pertamina.
Meski pasokan telah tersedia di pelabuhan, penyebarannya ke SPBU swasta masih menghadapi kendala proses negosiasi dan administratif antara BU swasta dengan Pertamina. Ini menjadi hambatan utama agar stok bisa cepat sampai ke konsumen.
Negosiasi B2B ini meliputi aspek harga, standar mutu, uji kualitas, mekanisme pembayaran, dan perjanjian pengiriman. Stakeholder harus menyepakati semua aspek tersebut agar kerja sama berjalan lancar.
Di sisi lain, pemerintah hanya berperan sebagai fasilitator, tidak melakukan intervensi langsung dalam mekanisme bisnis antara BU swasta dan Pertamina.
Direktur Jenderal Migas menegaskan bahwa BBM base fuel yang diimpor Pertamina telah ada di pelabuhan dan dikargo menuju lokasi distribusi. Artinya, stok sudah tersedia dalam tahap awal.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...