Waspada! Dilarang Berenang di Pantai Pangandaran Karena Ada Palung Berbahaya
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Read more
Gunung Sepikul adalah destinasi alam di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, yang cocok bagi pendaki pemula atau mereka yang ingin menikmati alam tanpa harus mendaki tinggi-tinggi. Terletak di Desa Tiyaran, Kecamatan Bulu, gunung ini memiliki ketinggian sekitar 350 meter di atas permukaan laut (mdpl). Karena ketinggiannya yang rendah dan jalur pendakian yang relatif mudah, Gunung Sepikul menjadi favorit bagi mereka yang mencari kegiatan alam yang ringan namun tetap memuaskan.
Dua puncak ikonik menjadi daya tarik utama tempat ini. Dari puncak, Anda bisa menikmati panorama 360 derajat dari pegunungan sekitar, perbukitan hijau, hingga pemandangan sunrise atau sunset yang dramatis, tergantung waktu kunjungan.
Gunung Sepikul berada di Desa Tiyaran, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Lokasi ini berjarak sekitar 16-20 km dari pusat Kota Sukoharjo, dan kira-kira 35 km dari Kota Surakarta (Solo). Perjalanan bisa memakan waktu antara 30 hingga 60 menit tergantung titik keberangkatan dan kondisi lalu lintas.
Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi—motor atau mobil—untuk menuju lokasi, karena jalan menuju ke kaki gunung sudah sebagian besar beraspal.
Terdapat juga opsi menggunakan angkutan umum sampai titik terdekat, kemudian dilanjutkan dengan kendaraan lokal atau ojek untuk mencapai pintu masuk jalur pendakian.
Gunung Sepikul buka setiap hari, mulai sekitar pukul 06.00 hingga 17.00 WIB. Itu memungkinkan pengunjung datang pagi untuk sunrise atau sore untuk menikmati matahari terbenam.
Biaya tiket masuk sangat terjangkau, berada di kisaran Rp 2.000 hingga Rp 5.000, tergantung pengelola dan fasilitas. Biaya ini biasanya sudah termasuk parkir kendaraan.
Trek menuju puncak Gunung Sepikul relatif pendek dan mudah diikuti. Jalur berkisar kemiringan sekitar 40-60 derajat, tetapi tidak ada bagian yang terlalu terjal atau memerlukan alat khusus. Bagi yang belum terbiasa mendaki, jarak waktu tempuh ke puncak bisa sekitar 10-15 menit jika berjalan santai; bisa lebih lama jika sering berhenti untuk beristirahat dan menikmati pemandangan.
Jalur pendakian dilengkapi dengan petunjuk arah yang jelas. Ada tangga atau batu-batu alami di bagian tertentu agar jalur lebih mudah dilalui. Karena medan cukup ringan, risiko tersesat rendah.
Dua puncak kembar menjadi fitur khas Gunung Sepikul. Dari puncak ini, panorama yang bisa Anda nikmati meliputi:
Perbukitan hijau membentang luas
Tebing dan batu-batu besar yang memiliki bentuk unik
Sunrise di sisi timur jika datang pagi, dengan langit jingga yang memantulkan cahaya ke hamparan perbukitan
Sunset di sisi barat yang dramatis ketika cuaca cerah
Pada pagi hari, kabut tipis sering muncul, menciptakan kesan lautan awan dan suasana pegunungan yang mistis, ditambah suhu udara yang sejuk antara ± 18-22°C.
Meski ketinggiannya tidak begitu besar, Gunung Sepikul menawarkan ekosistem perbukitan tropis yang menarik. Vegetasi berupa pohon akasia dan jati memberikan teduhan di sebagian jalan pendakian, sedangkan padang rumput atau savana di lereng bukit menjadi ruang terbuka yang menangkap cahaya dan memberi sensasi luas.
Fauna lokal seperti burung prenjak, kutilang, kupu-kupu, lebah, serta kadal dan cecak kadang terlihat di sepanjang jalur. Kehidupan alam ini memberikan pengalaman menyatu dengan alam, terutama bagi pengunjung yang suka memperhatikan detail alam.
Gunung Sepikul juga menyimpan cerita lokal dan legenda yang membumbui pengalaman. Salah satu legenda menyebut bahwa bebatuan besar di gunung ini pernah digunakan oleh Bandung Bondowoso dalam perjalanan membangun Candi Prambanan. Meskipun legenda ini tidak memiliki bukti sejarah kuat, ia menambah daya tarik budaya dan rasa mistis di lokasi.
Mendaki ringan: cocok untuk pemula, waktu tempuh ke puncak tidak lama, banyak yang menjadikan ini pengalaman pagi hari agar udara dan pencahayaan mendukung.
Fotografi alam & sunrise/sunset: karena posisi dan panorama, banyak spot bagus untuk foto, sangat cocok untuk penggemar landscape atau fotografi alam.
Healing & relaksasi alam: tenangnya suasana, udara segar, panorama hijau yang terbuka membuat tempat ini ideal untuk melepas stres.
Picnic atau istirahat di area puncak atau area terbuka di lereng: membawa bekal ringan dan menikmati udara pegunungan.
Berinteraksi dengan alam: pengamatan flora dan fauna lokal, menikmati suara alam, dan menyerap udara segar pegunungan.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...