Waspada! Dilarang Berenang di Pantai Pangandaran Karena Ada Palung Berbahaya
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Read more
Coban Siuk adalah sebuah air terjun alami yang berada di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Terletak di Dusun Krajan, Desa Taji, Kecamatan Jabung, kawasan ini menawarkan lanskap alam yang hijau, udara sejuk khas pegunungan, dan aliran air terjun yang deras dari tebing tinggi. Meskipun belum sepopuler coban-coban utama, keasriannya menjadi daya tarik utama bagi mereka yang mencari ketenangan, healing, dan pengalaman alam yang murni.
Tinggi air terjun ini sekitar 90 meter, dengan aliran air yang jatuh dari titik yang cukup tinggi dan langsung menuju kolam alami di bawahnya. Aliran airnya kuat, suara gemericik dan gemuruh air yang jatuh menambah sensasi alam yang dramatis. Pepohonan rimbun dan suasana yang asri membuat Coban Siuk terasa seperti surga kesunyian alam.
Nama “Siuk” konon menggambarkan aliran kuat air; artinya dalam Bahasa Jawa menunjukkan bagaimana air mengalir deras, sebuah karakteristik yang sangat tepat menggambarkan kondisi air terjun ini.
Coban Siuk berada di Dusun Krajan, Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Lokasi ini berada di lereng pegunungan dekat kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, sehingga alam dan udara di sekitar sangat sejuk dan segar.
Jarak dari pusat Kota Malang kira-kira 30-35 kilometer, tergantung rute dan kondisi kendaraan. Waktu tempuh umumnya sekitar 1 jam hingga 1,5 jam dengan kendaraan pribadi.
Idealnya mencapai Coban Siuk menggunakan kendaraan pribadi, baik motor atau mobil, karena transportasi umum tidak langsung melayani lokasi ini.
Dari Kota Malang, arahkan kendaraan ke Kecamatan Tumpang. Setelah memasuki Tumpang, cari papan petunjuk ke arah Coban Jahe dan Coban Siuk. Pada pertigaan sebelum pintu masuk Coban Jahe, belok kanan ke jalan menanjak yang akan membawa Anda ke Coban Siuk.
Beberapa bagian jalan bisa berupa aspal desa, cor semen, atau jalan tanah berbatu, terutama menjelang lokasi air terjun, sehingga kehati-hatian saat berkendara dibutuhkan, terutama saat musim hujan.
Coban Siuk buka 24 jam setiap hari, sehingga pengunjung bisa datang pagi, siang, sore, atau bahkan menjelang malam. Namun, pagi hari dan saat sore hari sering dianggap waktu terbaik untuk menikmati suasana dan pencahayaan alami.
Biaya tiket masuk sangat terjangkau, yaitu Rp 5.000 per orang. Biaya parkir berbeda untuk motor dan mobil; parkir motor biasanya sekitar Rp 3.000-5.000, sedangkan mobil sedikit lebih mahal.
Coban Siuk bukan hanya air terjun biasa: ada banyak elemen alam yang membuatnya spesial, baik secara visual maupun pengalaman.
Air terjun Coban Siuk memiliki ketinggian sekitar 90 meter. Debit airnya cukup besar, terutama setelah hujan, dan saat jatuh dari tebing, air membentuk tirai alami yang indah. Percikan air yang terbawa angin saat ranting pohon dan dedaunan menambah sensasi keteduhan dan kesejukan.
Sekitar air terjun terdapat hutan yang relatif masih alami: pepohonan besar, tanaman rambat, dedaunan hijau rimbun. Udara menjadi sangat sejuk dan segar, terutama saat pagi hari atau setelah hujan. Suara alam—gemericik air, kicau burung, desir angin di pepohonan—semuanya menyatu menciptakan pengalaman relaksasi yang mendalam.
Di dasar air terjun terbentuk kolam atau cekungan alami yang memungkinkan pengunjung bermain air, merendam kaki, atau berenang ringan jika memungkinkan. Sungai kecil yang terbentuk dari aliran air ini juga memberi variasi aktivitas air selain hanya melihat atau mendekati air terjun saja.
Perjalanan menuju ke air terjun adalah bagian dari petualangan: melewati jalan setapak, meniti jembatan bambu sederhana, melalui area hutan pinggir sungai, dan terkadang melewati taman atau kebun di sekitar desa. Spot-spot foto alami banyak ditemukan: tebing, jembatan bambu, pepohonan, latar hijau dan putih air terjun, refleksi air, dan kabut tipis di pagi atau sore hari.
Coban Siuk disebut “hidden gem” karena belum dijamah banyak wisatawan jika dibandingkan dengan coban populer seperti Coban Rondo. Keheningan, suasana yang masih alami, dan minim keramaian menjadi nilai plus bagi mereka yang ingin healing, mengusir penat, atau pengalaman alam yang intim.
Walaupun Coban Siuk memiliki keindahan alam yang kuat, fasilitasnya masih sederhana. Namun telah tersedia beberapa hal penting untuk mendukung kenyamanan pengunjung.
Tempat parkir tersedia, baik untuk motor maupun mobil, dekat dengan pintu masuk.
Gazebo atau tempat istirahat sederhana di beberapa titik, biasanya dekat area sungai atau pohon rindang, agar pengunjung bisa bersantai.
Warung makan lokal tersedia di sekitar area pintu masuk atau jalur menuju air terjun. Namun, tidak selalu buka sepanjang hari, terutama warung yang paling dekat ke air terjun. Lebih baik membawa bekal jika Anda berencana menghabiskan banyak waktu.
Toilet dan mushola: sudah ada fasilitas dasar seperti toilet dan mushola, meskipun kadang kondisi dan ketersediaannya sederhana.
Beberapa fasilitas seperti penerangan malam atau jalur yang sangat rapi masih kurang atau belum memadai. Keamanan dan kenyamanan saat malam hari harus diperhatikan dengan ekstra.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...