Geopark Karst Sangkulirang-Mangkalihat, Magnet Baru Wisata Kaltim untuk Dunia

Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kini melangkah lebih jauh dalam sektor pariwisata dengan mendeklarasikan taman bumi (geopark) pertamanya. Kawasan yang diproyeksikan menjadi geopark ini adalah bentang alam karst raksasa Sangkulirang-Mangkalihat, mencakup dua wilayah administratif yakni Kabupaten Berau dan Kutai Timur.

Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menegaskan bahwa penetapan geopark ini bukan hanya sekadar langkah konservasi, melainkan juga sebagai penggerak ekonomi lokal. Wisata alam berbasis geopark diyakini mampu menarik wisatawan dari dalam negeri hingga mancanegara.

Menurut Rudy, sejak kawasan ini masih berstatus geosite, minat wisatawan sudah cukup tinggi. Banyak pelancong datang untuk menjelajahi keindahan gua-gua, hutan, serta keunikan ekosistem karst. Dengan status geopark, arus wisatawan diperkirakan akan meningkat signifikan, membuka peluang baru bagi masyarakat setempat.

Pengembangan kawasan geopark ini akan mendorong hadirnya pondok wisata (homestay), rumah makan, toko kebutuhan harian, hingga industri oleh-oleh khas daerah. Perputaran ekonomi yang terjadi di sekitar kawasan wisata diharapkan memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan warga.

Kawasan Karst Sangkulirang-Mangkalihat sendiri memiliki luas sekitar 1.867.676 hektare. Dari luas tersebut, terdapat 26 geosite yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada 2024 lalu. Geosite tersebut terdiri atas 15 lokasi di Kabupaten Berau dan 11 lokasi di Kabupaten Kutai Timur.