Tragedi Banjir Besar Bali: Korban Hilang dan Ratusan Mengungsi Setelah Hujan Ekstrem

Warga sedang mengevakuasi barang dari rumah yang terendam banjir di Bali setelah hujan lebat. (Sumber: ANTARA Photo/Fikri via popbela.com)
Warga sedang mengevakuasi barang dari rumah yang terendam banjir di Bali setelah hujan lebat. (Sumber: ANTARA Photo/Fikri via popbela.com)

Warga sedang mengevakuasi barang dari rumah yang terendam banjir di Bali setelah hujan lebat

Dampak hujan ekstrem menyebabkan banjir besar di beberapa wilayah Bali. Tercatat lima orang hilang dan ratusan warga harus meninggalkan rumahnya untuk mencari tempat aman karena volume air yang melonjak secara tiba-tiba. Data terbaru menyebutkan sekitar 146 warga mengungsi akibat banjir yang memicu kerusakan di berbagai lokasi.

Lokasi Terdampak dan Kondisi Korban

Wilayah yang paling parah terdampak antara lain distrik-distrik yang porosnya sulit dijangkau saat hujan deras mengguyur secara terus-menerus. Air meluber dari sungai dan saluran drainase, menenggelamkan area pemukiman, ruas jalan, dan beberapa rumah panggung.
Beberapa korban hilang dilaporkan setelah arus deras membawa barang dan struktur rumah ke tempat yang sulit dijangkau. Pencarian terus dilakukan oleh relawan, tim SAR, dan warga setempat.

Jumlah Mengungsi dan Respons Cepat

Sebanyak 146 warga tercatat mengungsi ke lokasi yang lebih aman, seperti balai desa, aula warga, dan fasilitas umum yang dijadikan tempat penampungan darurat. Pemerintah daerah bersama BPBD setempat bergerak cepat menyediakan kebutuhan mendesak seperti makanan, air bersih, selimut, dan kesehatan dasar.

Petugas juga melakukan pemantauan terhadap titik-titik rawan longsor dan banjir susulan, karena hujan diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa waktu ke depan. Warga yang tinggal di sekitar sungai dan lereng bukit diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.

Penyebab Utama dan Faktor Pendukung

Hujan dengan intensitas tinggi menjadi pemicu langsung. Namun, kondisi lingkungan juga memperburuk situasi: alih guna lahan yang minim memperhatikan sistem drainase, pemangkasan vegetasi di daerah hulu, dan infrastruktur drainase yang tidak mampu menahan volume air ketika hujan ekstrem datang.
Misalnya, area resapan air yang berkurang memaksa air larian permukaan bergerak cepat ke area pemukiman, sementara sungai yang seharusnya memiliki fungsi perluasan daerah bantaran sering tertutup atau tidak dijaga kebersihannya.

Tindakan Pemda dan Koordinasi Penanganan

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED