Sejak perang antara Rusia dan Ukraina pecah, apalagi dengan invasi masif Rusia sejak awal 2022, dunia sudah lama berharap ada momen tatap muka antara dua pemimpin: Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky. Berbagai upaya telah dilakukan—dari konferensi kecil hingga diplomasi tingkat tinggi. Namun untuk bisa provokasi beneran, tentu harus ada diskusi langsung, bukan cuma lewat video call.
Nah, baru-baru ini muncul kabar menarik: pertemuan antara Putin dan Zelensky sedang mulai dirancang. Siapa yang mulai? Presiden AS Donald Trump yang baru saja kembali ke panggung internasional, didampingi para pemimpin Eropa, tampaknya menginisiasi langkah ini. Dan yang bikin penasaran: lokasi pertemuan masih misteri—betul-betul rahasia. Bahkan kabarnya Swiss siap menyambut jika saja jadi dipakai. Tapi semuanya masih dalam stage perencanaan awal, jadi jangan langsung heboh dulu.
Kenapa Ini Jadi Perhatian Besar?
Bayangin saja: dua pemimpin yang selama ini cenderung saling menjauhi—karena Rusia jelas masih menginvasi, dan Zelensky jelas masih menolak klaim wilayah Rusia—bisa bertemu langsung. Itu sinyal kuat: diplomasi, bukan senjata, yang jadi jalan maju. Sekaligus jadi kabar baik di tengah umpan balik terus-menerus soal eskalasi peperangan dan korban sipil.
Di Washington, Trump kembali menunjukkan perannya sebagai fasilitator utama. Setelah mengadakan pertemuan dengan Zelensky dan para pemimpin Eropa—di mana mereka membicarakan jaminan keamanan untuk Ukraina—Trump menelepon Putin. Dari situ muncul ide untuk pertemuan: pertama bilateral (Putin–Zelensky), lalu disusul trilateral (Trump juga hadir).
Pembicaraan di Belakang Layar
Dari sisi Amerika, Menteri Luar Negeri Marco Rubio menyampaikan bahwa mereka sedang bekerja keras untuk mengatur pertemuan itu. Kata Rubio: “Upaya untuk menjembatani Putin dan Zelensky sedang dilakukan.” Juga disampaikan kemungkinan trilateral summit.
Sementara itu, White House sedang mempertimbangkan beberapa kota sebagai lokasi kandidat: Budapest, Geneva, bahkan ada kemungkinan Moscow—meski pilihan ini cukup kontroversial karena keamanan dan simbol isunya.
Swiss, khususnya Geneva, jadi favorit karena netralitasnya. Plus ada berita bahwa Swiss bersedia memberikan “imunitas” bagi Putin jika ia datang, meski itu tentu penuh dinamika hukum internasional—untuk wartawan dan diplomasi, ini cukup bikin headline.
Reaksi dari Moskow
Rusia sendiri menanggapi dengan hati-hati. Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia, bilang bahwa pertemuan seperti itu “harus dipersiapkan secara matang.” Jadi bukan dijadikan panggung dramatis tanpa landasan. Dikonfirmasi juga bahwa Rusia tidak menutup opsi pertemuan—baik bilateral maupun trilateral.
Tuduhan, Keraguan, dan Realita Lapangan
Tentu saja, masih ada yang skeptis. Kan perang terus berlangsung—penyerangan udara, drone, korban sipil masih terus terjadi. Bahkan sempat ada laporan serangan drone besar Rusia di Ukraina, yang jadi bukti bahwa diplomasi dan peperangan masih berjalan paralel.
Pun, beberapa pemimpin Eropa seperti Friedrich Merz dari Jerman menyebut bahwa pertemuan itu mungkin terjadi dalam dua pekan, tapi tetap menekankan bahwa perdamaian harus dirancang dengan jelas—tanpa Ukraina harus menyerahkan wilayah.
Alur Jalan Diplomasi—Satu per Satu
Pertemuan Awal: Trump bertemu Zelensky dan para pemimpin Eropa di Washington. Bicara soal jaminan keamanan dan bentuk dukungan—AS tidak akan mengirim pasukan darat, tapi bisa bantu lewat udara, sementara keamanan akan dikerjakan oleh Eropa.
Telepon ke Putin: Usai pertemuan itu, Trump menelepon Putin dan mulai mengatur pertemuan. Bilateral dulu, kemudian trilateral dibahas.
Pilihan Lokasi: Lokasi masih belum diputuskan. Kandidat yang menyusul: Geneva, Budapest, Swiss—atau alternatifii lain. Geneva punya kekuatan netralitas dan mungkin bisa memberikan ‘imunitas’ diplomatik kepada Putin.
Rusia Selidik-O: Lavrov menyatakan perlu persiapan matang, dan bahwa Rusia tidak menutup kemungkinan.
Batas Waktu: Adm. Merz bilang dua pekan mungkin cukup untuk bilateral, tiga pekan untuk trilateral. Tapi konflik di lapangan masih jalan terus.
Kenapa Ini Semua Penting?
Isyarat Perdamaian: Ini bukan formalitas ringan. Jika benar terlaksana, pertemuan seperti ini akan jadi lompatan diplomatik setelah lebih dari 3 tahun tragedi perang.
Jaminan Keamanan: Eropa dan AS sedang garis lurus mendukung Ukraina dengan jaminan keamanan—dengan Rusia tak bisa ambil alih tanpa negosiasi.
Simbol Persatuan: Ketika Trump, Zelensky, para pemimpin Eropa kompak satu panggung, itu sinyal kuat bahwa kompromi bisa terjadi… asal didukung di semua level.
Batas Juridis dan Politik: Ada aspek legal juga—termasuk semacam ‘imunitas’ diplomatik jika Putin datang ke Swiss meski ada surat ICC. Itu kompleks.