Bangun Kilang Modular Skala Cepat, Indonesia Genjot Kemandirian Energi

Ilustrasi pembangunan kilang minyak modular, pilihan cepat dan efisien pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor BBM dan memperkuat ketahanan energi nasional.
Ilustrasi pembangunan kilang minyak modular, pilihan cepat dan efisien pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor BBM dan memperkuat ketahanan energi nasional.

Ilustrasi pembangunan kilang minyak modular, pilihan cepat dan efisien pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor BBM dan memperkuat ketahanan energi nasional

Pemerintah Indonesia kembali ambil langkah strategis untuk menekan beban impor bahan bakar minyak (BBM)—yang kini masih cukup besar. Rencananya? Membangun kilang minyak modular skala kecil yang bisa berdiri cepat dan efisien. Gak seperti kilang konvensional yang butuh tahun-tahun buat rampung, pendekatan modular ini mengandalkan sistem pre-fabrikasi, dimana komponen dibuat pabrik lalu dirakit di lokasi tujuan. Jadi, proses konstruksinya bisa jauh lebih singkat.

Wilayah-wilayah yang disasar buat bangun kilang modular ini antara lain Natuna, Surabaya, Halmahera Utara, dan Fakfak. Strategi ini dianggap lebih realistis dan efektif menjawab kebutuhan energi dalam jangka pendek.

Proyek ini mendapat dukungan besar dari Danantara, lembaga pengelola investasi strategis nasional. Mereka bahkan menandatangani kontrak hingga 8 miliar dolar AS dengan perusahaan AS, KBR Inc., yang punya pengalaman dalam pembangunan kilang modular. Soal ini menjadi bagian dari kesepakatan energi senilai 15 miliar dolar AS antara Indonesia dan AS.

Tapi ya, gak semua pihak langsung setuju. Beberapa analis mengingatkan bahwa kilang modular punya kapasitas yang jauh lebih rendah dibanding kilang raksasa—makanya kurang bisa menopang industri petrokimia skala besar. Belum lagi biaya operasionalnya yang lebih tinggi karena prosesnya batch kecil.

Belum lagi, kapasitas kilang existing di Indonesia baru mencukupi sekitar 30–40 persen kebutuhan domestik. Proyek modernisasi kilang besar seperti milik Pertamina sudah tertunda lama, dan kerja sama dengan Rosneft di Tuban juga masih macet. Berangkat dari kondisi ini, pendekatan modular dipandang sebagai solusi sementara sambil menunggu kilang besar benar-benar jalan.

Nilai investasi untuk proyek hilirisasi ini cukup besar:

  • Kilang dan tangki minyak modular diperkirakan menyerap investasi sekitar Rp232 triliun.
  • Mulai dari Rp160 triliun untuk pembangunan kilang modular, dan sekitar Rp72 triliun untuk pembangunan tangki.
  • Proyek ini juga menjanjikan serapan tenaga kerja mulai dari 44.000 tenaga kerja untuk pembangunan kilang dan 6.960 tenaga kerja untuk pembangunan tangki.
✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED