Perusahaan SpaceX meluncurkan varian baru untuk layanan internet satelit bernama Starlink Mini, sebuah perangkat keras yang lebih ringkas dan dapat dibawa dalam tas (ransel) dibanding sistem Starlink sebelumnya.
Starlink Mini dirancang untuk pengguna yang membutuhkan koneksi internet dari lokasi terpencil, tim lapangan, proyek di daerah sulit terjangkau, atau aktivitas alam terbuka. Keunggulannya adalah portabilitas dan fleksibilitas penggunaan dibanding versi “rumah” klasik.
Spesifikasi & Desain
Dari hasil unboxing dan pengamatan media gadget:
Dimensi perangkat Starlink Mini sekitar 28 × 25 cm, dengan bobot sekitar 1,16 kg.
Desainnya jauh lebih ringan dibanding perangkat Starlink reguler—sekitar 70 persen lebih ringan.
Di dalam paket penjualan terdapat adaptor daya, kabel 5 meter, docking atau dudukan tiang, serta alat kunci T untuk pemasangan.
Mini sudah dilengkapi Wi-Fi router internal, sehingga pengguna tidak perlu menambahkan perangkat router eksternal.
Proses instalasi tergolong mudah: cukup sambungkan ke sumber listrik dan arahkan ke langit terbuka — koneksi dapat aktif dalam hitungan menit.
Menurut Elon Musk dan pernyataan perusahaan, versi Mini mendukung standar komunikasi radio serta fitur-fitur seperti frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz, serta konektivitas router modern.
Kecepatannya diklaim hingga 100 Mbps unduh dan 11,5 Mbps unggah, dengan latensi sekitar 23 ms dalam kondisi ideal.
Harga Mini dikabarkan akan dibuat lebih terjangkau dari varian Starlink sebelumnya—mungkin turun sekitar 50 persen—dengan perkiraan harga sekitar US$ 250–300 (sekitar Rp 3,6–4,7 juta).
Pengalaman Penggunaan & Uji Lapangan
Dalam ulasan dari media teknologi (misalnya The Verge) dan pengalaman pengguna, beberapa poin menarik muncul:
Starlink Mini memang sangat portabel. Perangkat bisa muat dalam ransel dan mendukung aktivitas mobile seperti di kendaraan, perahu, atau lokasi lapangan.
Konsumsi daya cukup efisien dibanding perangkat Starlink reguler. Dalam kondisi normal, perangkat hanya menyedot antara 15–30 Watt tergantung beban penggunaan.
Namun, untuk memanfaatkan portabilitas penuh, pengguna memiliki tantangan: adaptor AC standar dan kabel bawaan, sementara daya portabel (power bank) atau pengaturan daya baterai USB‑C mungkin diperlukan dalam penggunaan off-grid.
Latensi dan kecepatan unggah bukan poin kuat — dalam pengujian, kecepatan upload relatif terbatas dibanding fitur unduh, dan latency terkadang meningkat terutama pada kondisi cuaca tidak ideal atau hambatan sinyal.
Dalam pengujian di lapangan, orientasi antena (seberapa miring atau posisi) kadang tidak terlalu kritikal selama permukaan perangkat mendekati horizontal, berkat panduan aplikasi yang membantu mengarahkan ke satelit.
Kehilangan koneksi sesaat atau gangguan koneksi terjadi terutama jika bergerak atau berada di lokasi dengan pepohonan atau halangan fisik.
Kelebihan & Keterbatasan
Kelebihan Starlink Mini:
Portabilitas tinggi — mudah dibawa ke lokasi terpencil
Instalasi sederhana tanpa perlu router tambahan
Konsumsi daya yang relatif rendah
Bisa diandalkan untuk keperluan internet on-the-go seperti riset lapangan, proyek, atau perjalanan
Keterbatasan & tantangan:
Tergantung pada daya portabel saat tidak ada sumber listrik AC
Upload lambat dan latensi yang tidak selalu stabil
Kinerja dapat terpengaruh oleh pepohonan, bangunan, atau cuaca buruk
Harga perangkat meskipun lebih murah, tetap menjadi hambatan bagi sebagian pengguna
Kebutuhan kabel dan adaptor khusus agar bisa optimal dalam mode off-grid
Siapa yang Cocok Pakai Starlink Mini?
Starlink Mini paling cocok bagi mereka yang:
Bekerja di lapangan, proyek konstruksi, atau lokasi terpencil
Sering berpindah dan butuh koneksi internet tanpa infrastruktur lokal
Menjadi relawan atau tim tanggap bencana
Penggemar kegiatan luar ruang (camping, van life, sailing) yang butuh konektivitas
Sementara bagi pengguna rumahan tetap direkomendasikan menggunakan versi Starlink standar yang lebih stabil dalam jangka panjang.