Sampah Pendaki Menumpuk, Pendakian Gunung Gede Pangrango Resmi Ditutup

Banyak pendaki buang sampah sembarangan, Gunung Gede Pangrango ditutup sementara untuk pembersihan dan perbaikan sistem pendakian. (Foto: Kompas.com/Dok APGI: Ade Wahyudi)
Banyak pendaki buang sampah sembarangan, Gunung Gede Pangrango ditutup sementara untuk pembersihan dan perbaikan sistem pendakian. (Foto: Kompas.com/Dok APGI: Ade Wahyudi)

Banyak pendaki buang sampah sembarangan, Gunung Gede Pangrango ditutup sementara untuk pembersihan dan perbaikan sistem pendakian

Pendakian Gunung Gede Pangrango untuk sementara waktu resmi ditutup. Penutupan ini dilakukan oleh pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) sebagai respons atas meningkatnya volume sampah yang ditinggalkan oleh pendaki di berbagai titik jalur pendakian.

Menurut keterangan resmi dari BBTNGGP yang dikutip pada Sabtu (11/10/2025), langkah tersebut diambil sebagai upaya strategis untuk menangani masalah kebersihan di kawasan taman nasional sekaligus memperbaiki tata kelola pendakian agar lebih berkelanjutan.

“Penutupan ini merupakan langkah strategis untuk menyelesaikan permasalahan sampah pendakian,” tulis pihak Balai Besar TNGGP dalam keterangannya.

Dampak Sampah di Jalur Pendakian

Masalah sampah di jalur pendakian bukan hal baru di Gunung Gede Pangrango. Dalam beberapa minggu terakhir, beredar sejumlah video di media sosial yang memperlihatkan tumpukan sampah di jalur pendakian. Pemandangan yang seharusnya hijau dan bersih berubah menjadi penuh plastik, botol minuman, hingga bungkus makanan ringan.

Sampah-sampah tersebut ditemukan di banyak titik, mulai dari pos awal pendakian hingga area sekitar puncak. Keadaan ini tidak hanya mengganggu estetika, tetapi juga mengancam ekosistem pegunungan yang selama ini menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna endemik Jawa Barat.

Menurut data BBTNGGP, volume sampah meningkat signifikan selama musim pendakian tahun ini, terutama pada akhir pekan dan musim liburan. Banyak pendaki yang tidak membawa turun kembali sampah mereka, padahal aturan taman nasional jelas melarang pembuangan sampah sembarangan di area konservasi.

Penutupan Sementara untuk Pembersihan dan Evaluasi Sistem

Berdasarkan keputusan BBTNGGP, pendakian Gunung Gede Pangrango akan ditutup mulai Senin (13/10/2025) hingga waktu yang belum ditentukan. Selama masa penutupan, seluruh jalur pendakian akan digunakan untuk kegiatan pembersihan intensif dan revitalisasi sistem.

“Selama periode penutupan, dilakukan aksi bersih sampah, evaluasi tata kelola, dan revitalisasi sistem pendakian agar kegiatan pendakian ke depan lebih tertib, bersih, dan berkelanjutan,” jelas pihak BBTNGGP.

Selain itu, pihak taman nasional juga akan meninjau kembali sistem registrasi pendakian, pengawasan lapangan, dan sanksi terhadap pelanggaran kebersihan. Harapannya, setelah dibuka kembali nanti, pendakian dapat berlangsung dengan prinsip Zero Waste Wisata, yakni aktivitas wisata tanpa meninggalkan jejak sampah.

Langkah BBTNGGP Menuju Zero Waste Wisata

Konsep Zero Waste Wisata mulai diterapkan di berbagai taman nasional di Indonesia, termasuk Gunung Gede Pangrango. Tujuannya adalah menciptakan sistem pendakian yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga berkelanjutan dalam jangka panjang.

Program ini mencakup beberapa langkah konkret:

  1. Pengawasan ketat terhadap sampah pendaki melalui pengecekan ulang saat turun gunung.

  2. Kewajiban membawa kantong sampah pribadi bagi setiap pendaki.

  3. Pendidikan lingkungan bagi calon pendaki melalui briefing wajib sebelum izin pendakian dikeluarkan.

  4. Sistem deposit sampah, di mana pendaki diminta menyerahkan deposit yang dikembalikan jika membawa turun sampah sendiri.

Menurut BBTNGGP, upaya ini membutuhkan dukungan penuh dari seluruh komunitas pendaki, pecinta alam, dan masyarakat sekitar. Tanpa kesadaran kolektif, upaya menjaga kelestarian Gunung Gede Pangrango akan sulit tercapai.

Tanggapan Publik dan Komunitas Pecinta Alam

Meski penutupan sementara ini menimbulkan kekecewaan di kalangan pendaki, banyak komunitas pecinta alam yang menyambut baik kebijakan tersebut. Mereka menilai langkah BBTNGGP adalah bentuk nyata kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED