Omelete Tahu Gurih Renyah, Menu Hemat Favorit yang Selalu Bikin Kangen
Akhir bulan sering jadi momen paling jujur soal isi dapur. Stok bahan terbatas, tapi selera makan tetap ingin dimanjakan. Di...
Read more
Siapa yang tak kenal kue talam ketan pandan? Jajanan pasar klasik ini selalu punya tempat di hati pecinta kuliner Nusantara. Lapisan bawahnya terbuat dari ketan putih gurih, sementara lapisan atasnya berwarna hijau segar dengan aroma pandan yang manis dan lembut di lidah. Saat disantap, rasa gurih dan manis berpadu harmonis — menghadirkan sensasi nostalgia masa kecil yang sulit tergantikan.
Kue ini sering hadir di acara keluarga, arisan, hajatan, hingga sekadar camilan sore ditemani secangkir teh hangat. Selain enak, kue talam ketan pandan juga mudah dibuat dan hemat bahan, cocok untuk pemula di dapur atau yang ingin bernostalgia tanpa repot. Yuk, kita bahas cara membuatnya langkah demi langkah!
Kue talam merupakan salah satu jenis kue basah yang terkenal di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Versi ketan pandan ini termasuk yang paling populer karena tampilannya cantik — putih bersih di bawah, hijau lembut di atas — sekaligus menggoda dari aromanya yang harum daun pandan.
Keistimewaan kue talam ketan pandan ada pada kontraksi rasa dan tekstur: ketan yang kenyal lembut dengan lapisan srikaya pandan yang halus manis. Meski terlihat rumit, ternyata proses pembuatannya sederhana, hanya perlu kesabaran agar tiap lapisan matang sempurna.
Untuk membuat satu loyang ukuran sedang, berikut bahan-bahan yang kamu perlukan:
250 gram beras ketan putih
250 ml santan kental
½ sdt garam
1 sdm minyak goreng
2 lembar daun pandan
300 ml santan
130 gram gula pasir
1 butir telur
½ sdt garam
½ sdt vanili bubuk
1 sdm tepung maizena
60 gram tepung terigu
1 sdt pasta pandan (atau blender daun pandan segar dengan air)
Cuci bersih beras ketan, lalu rendam selama 2–3 jam agar butirannya lebih lembut dan cepat matang.
Setelah direndam, tiriskan dan tambahkan santan, garam, minyak, dan daun pandan.
Masak seperti nasi biasa hingga matang. Kamu bisa menggunakan rice cooker atau kukusan.
Setelah matang, masukkan ketan ke dalam loyang yang sudah dioles minyak. Tekan-tekan agar padat dan rata.
Tips: Tekan ketan selagi hangat agar lebih mudah dibentuk dan lapisan bawah tidak mudah lepas saat dipotong nanti.
Campurkan semua bahan B ke dalam wadah: santan, gula, telur, garam, vanili, tepung maizena, tepung terigu, dan pasta pandan.
Aduk rata dengan whisk hingga halus. Bisa juga diblender supaya hasilnya lebih lembut.
Saring adonan agar tidak ada gumpalan tepung.
Masak di atas api kecil sambil diaduk terus hingga mulai mengental (tidak perlu sampai kaku).
Catatan: Proses pemasakan ringan ini bertujuan agar lapisan atas tidak bocor ke ketan saat dikukus.
Tuang adonan hijau pandan ke atas lapisan ketan yang sudah dipadatkan.
Saring sekali lagi saat menuang agar hasilnya lebih halus dan bebas gelembung udara.
Ratakan permukaannya perlahan menggunakan spatula.
Panaskan kukusan terlebih dahulu sampai uap banyak.
Masukkan loyang berisi adonan, tutup kukusan dengan kain bersih agar uap air tidak menetes ke permukaan kue.
Kukus selama 30–35 menit dengan api sedang hingga kue matang dan lapisan atasnya set.
Tips penting: Jangan gunakan api besar karena bisa membuat bagian bawah gosong dan lapisan atas pecah.
Setelah matang, angkat loyang dan biarkan kue benar-benar dingin di suhu ruang.
Potong menggunakan pisau yang dioles sedikit minyak atau dibasahi air hangat agar potongan rapi.
Sajikan kue talam ketan pandan di piring kecil atau bungkus daun pisang untuk sensasi tradisional yang lebih kuat.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...
Hipertensi atau tekanan darah tinggi selama ini identik dengan penyakit orang tua. Namun kenyataannya, kondisi ini kini semakin banyak ditemukan...