Alpha Thalassemia: Gejala Tersembunyi dari Kelainan Darah Genetik
Apa Itu Alpha Thalassemia? Alpha thalassemia adalah kelainan darah genetik yang memengaruhi produksi hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah...
Read moreOsteoporosis umumnya dianggap masalah lansia. Namun sekarang para ahli kesehatan menyebut bahwa kondisi pengeroposan tulang bisa mulai berkembang sejak usia muda. Menurut laporan, ada beberapa faktor yang membuat tulang anak muda lebih rentan mengalami penurunan kepadatan. Faktor genetik, penggunaan obat tertentu untuk jangka panjang, pola makan kurang seimbang, dan gaya hidup tidak aktif menjadi penyebab utama.
Kondisi ini sering disebut “silent disease” karena tidak selalu menunjukkan gejala awal yang jelas. Baru setelah terjadi kerusakan signifikan atau fraktur ringan, baru diketahui bahwa kepadatan tulang telah menurun. Oleh sebab itu, mengenali potensi risiko sejak dini sangat penting.
Berikut rahasia dan cara-cara yang bisa dilakukan agar tulang tetap terjaga kekuatannya, terutama pada generasi muda:
Kalsium adalah mineral penting yang membantu pembentukan tulang dan gigi. Kekurangan kalsium bisa membuat tulang menjadi rapuh. Sumber kalsium antara lain susu dan produk olahannya, ikan berlemak kecil (seperti sardine), sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan.
Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium. Orang muda bisa mendapatkannya dari paparan sinar matahari pagi (sekitar jam 7-10), makanan seperti telur, ikan berlemak, jamur, atau suplemen jika perlu. Kurangnya vitamin D menjadi salah satu faktor yang mempercepat berkurangnya massa tulang.
Aktivitas fisik terutama jenis weight-bearing exercise (yang menahan beban tubuh), seperti berjalan kaki, jogging, lompat tali, dan senam, sangat membantu memperkuat tulang. Latihan kekuatan otot juga membantu mempertahankan tulang agar tidak cepat keropos.
Rokok dan alkohol dapat mengganggu metabolisme tulang dan mempercepat hilangnya kepadatan tulang. Anak muda perlu sangat memperhatikan ini karena efeknya bisa kumulatif dan terlihat ketika memasuki usia lebih dewasa.
Penggunaan obat tertentu—seperti kortikosteroid—untuk jangka panjang bisa merusak struktur tulang atau memperlambat proses pembentukan tulang. Jika salah satu memilih obat tersebut, konsultasi dengan dokter mengenai efek samping terhadap tulang sangat penting.
Genetik / keturunan: Jika ada anggota keluarga yang sudah menderita osteoporosis, maka risiko juga lebih tinggi.
Diet rendah protein dan vitamin lain selain kalsium, seperti magnesium, vitamin K, fosfor—semuanya diperlukan untuk kesehatan tulang.
Kurang paparan sinar matahari karena banyak waktu di dalam ruangan, penggunaan SPF tinggi selalu, atau gaya hidup indoor.
Pola makan tidak seimbang: konsumsinya tinggi makanan olahan, tinggi garam, tinggi fosfat, tapi rendah sayur, buah, produk dairy.
Berikut tip yang mudah diterapkan agar tulang tetap kuat sejak muda:
Mulai hari dengan sarapan yang mengandung susu atau yogurt agar asupan kalsium terpenuhi sejak pagi.
Sisipkan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau naik turun tangga jika memungkinkan.
Manfaatkan waktu pagi sekitar 10-15 menit untuk berjemur sinar matahari pagi agar tubuh mendapat vitamin D secara alami.
Perhatikan asupan protein dalam makanan harian, misalnya ikan, telur, tahu, tempe.
Hindari kebiasaan merokok dan minuman beralkohol, terutama di usia muda karena efeknya bisa muncul di kemudian hari.
Lakukan pemeriksaan rutin bila memiliki risiko tinggi, misalnya karena riwayat keluarga atau penggunaan obat tertentu. Pemeriksaan kepadatan tulang dapat membantu deteksi dini.
Dengan melakukan langkah-langkah di atas sejak dini, manfaat yang bisa didapatkan antara lain:
Kepadatan tulang maksimal pada masa puncak (biasanya usia akhir 20-an hingga 30 tahun) tercapai dengan lebih baik, sehingga risiko osteoporosis di usia tua dapat lebih rendah.
Kekuatan otot dan keseimbangan tubuh meningkat, yang membantu mencegah jatuh atau patah tulang jika usia sudah bertambah.
Kualitas hidup secara keseluruhan meningkat: aktivitas fisik bisa lebih bebas, sakit tulang dan sendi berkurang, mobilitas tetap terjaga.
TrenMedia.co.id, sebuah portal informasi digital yang hadir untuk menyajikan berita, artikel, dan tren terbaru. Kami percaya bahwa informasi yang tepat, akurat, dan relevan adalah kunci untuk membuka wawasan masyarakat di era serba cepat ini.
Apa Itu Alpha Thalassemia? Alpha thalassemia adalah kelainan darah genetik yang memengaruhi produksi hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah...
Read moreDi era digital seperti sekarang, gadget bukan lagi sekadar alat komunikasi, melainkan penunjang produktivitas. Pelajar membutuhkan gadget untuk belajar daring,...
Era kecerdasan buatan (AI) telah mengubah cara manusia bekerja, belajar, dan berinteraksi dengan teknologi. Jika dulu komputer hanya digunakan untuk...