Rahasia Vitamin B3: Suplemen Murah yang Berpotensi Lindungi dari Kanker Kulit
Vitamin adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Dari sekian banyak jenis, vitamin B3 atau niasin sering dikenal sebagai penunjang kesehatan...
Read moreBanyak orang tergoda dengan iklan yang menjanjikan penurunan berat badan instan lewat suplemen, diet ekstrem, atau pengganti makanan. Namun kenyataannya, sebagian besar klaim tersebut kurang didukung bukti ilmiah.
Sebaliknya, penelitian menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup yang konsisten — seperti olahraga rutin, penghitungan asupan kalori, dan pola tidur yang baik — lebih efektif dan aman jangka panjang.
Berikut rangkuman 10 langkah yang telah diteliti secara ilmiah, yang bisa dilakukan agar proses penurunan berat badan lebih optimal:
Intermittent Fasting (Puasa Berselang)
Pola makan yang membatasi waktu makan dan memberi periode puasa secara teratur. Misalnya metode 16:8 (16 jam puasa, 8 jam makan).
Efeknya mirip dengan diet kalori rendah: tubuh menciptakan defisit kalori, sehingga berat badan turun. Tapi, bukan semua orang cocok melakukan puasa; konsultasi dengan profesional kesehatan dianjurkan.
Melacak Asupan Makanan, Aktivitas, dan Berat Badan (Diet & Olahraga)
Menulis makanan yang dikonsumsi, jenis dan durasi olahraga membantu meningkatkan kesadaran pribadi tentang pola makan dan kebiasaan bergerak.
Studi menunjukkan bahwa orang yang secara konsisten mencatat makanannya mengalami perubahan perilaku yang meningkatkan motivasi dan hasil penurunan berat.
Makan Secara Mindful
Fokus pada cara makan: memperlambat tempo, menikmati kunyahan, memperhatikan kapan merasa kenyang.
Hindari makan sambil menonton TV atau sambil aktivitas lain yang mengalihkan perhatian, karena bisa membuat orang makan berlebihan tanpa sadar.
Konsumsi Protein yang Cukup pada Setiap Waktu Makan
Protein membantu mengatur hormon lapar dan kenyang, seperti ghrelin, peptide YY, dan GLP-1.
Rekomendasi penelitian: konsumsi protein lebih dari 0,8 gram per kilogram berat badan per hari bisa sangat membantu, terutama jika sedang dalam defisit kalori atau ingin menjaga massa otot.
Mengurangi Gula dan Karbohidrat Halus
Gula tambahan dan karbohidrat olahan (refined) dapat meningkatkan konsumsi kalori tanpa nilai gizi yang seimbang.
Mengganti sumber karbohidrat halus dengan sumber yang lebih utuh (whole grain, buah, sayur) bisa membantu menjaga rasa kenyang lebih lama dan mengurangi keinginan ngemil.
Diet Tinggi Serat (Fiber)
Makanan berserat tinggi tidak mudah dicerna, memperlambat pencernaan, membuat kenyang lebih lama.
Contoh makanan berserat tinggi: biji-bijian utuh, legumes, buah dan sayur.
Menjaga Keseimbangan Bakteri Usus (Gut Microbiota)
Usus manusia mengandung banyak mikro-organisme yang memengaruhi bagaimana tubuh menyerap energi dan menyimpan lemak.
Makanan probiotik dan prebiotik (yogurt, tempe, miso, sayuran berserat) mendukung pertumbuhan bakteri baik yang dapat membantu metabolisme dan mencegah penimbunan lemak.
Tidur yang Cukup dan Berkualitas
Kurang tidur dapat memperlambat metabolisme, memengaruhi hormon lapar dan kenyang (seperti leptin dan ghrelin), serta meningkatkan hormon stres seperti kortisol.
Tidur yang baik membantu tubuh memulihkan diri, menjaga keseimbangan hormon, dan mendukung keberhasilan dalam usaha menurunkan berat badan.
Mengelola Tingkat Stres
Stres kronis dapat meningkatkan kadar kortisol, yang berkaitan dengan penyimpanan lemak perut dan peningkatan nafsu makan terhadap makanan tinggi gula dan lemak.
Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau latihan otot progresif bisa membantu menurunkan stres.
Olahraga Teratur
Kombinasi aktivitas kardio dan latihan kekuatan (strength training) sangat disarankan.
Organisasi kesehatan seperti CDC menyarankan setidaknya 150 menit aktivitas fisik dengan intensitas sedang per minggu, plus 2 hari latihan kekuatan.
Apakah mungkin kehilangan berat badan sangat cepat? Banyak klaim mengiming-imingkan hilangnya berat badan dalam jumlah besar dalam waktu sangat singkat, misalnya beberapa kilogram dalam beberapa hari. Namun, ini tidak realistis dan bisa berbahaya karena biasanya melibatkan defisit kalori ekstrem, dehidrasi, atau kehilangan massa otot.
Apa resiko jika menurunkan berat badan terlalu cepat? Kehilangan otot, melambatnya metabolisme, kekurangan nutrisi, dan bahkan kemungkinan munculnya batu empedu.
TrenMedia.co.id, sebuah portal informasi digital yang hadir untuk menyajikan berita, artikel, dan tren terbaru. Kami percaya bahwa informasi yang tepat, akurat, dan relevan adalah kunci untuk membuka wawasan masyarakat di era serba cepat ini.
Vitamin adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Dari sekian banyak jenis, vitamin B3 atau niasin sering dikenal sebagai penunjang kesehatan...
Read moreCloud cake adalah salah satu kreasi kue modern yang tengah populer. Dinamakan “cloud” karena teksturnya begitu lembut, ringan, dan lumer...
Kondisi sumber daya manusia di Indonesia masih menghadapi tantangan serius, terutama dalam bidang pendidikan. Data terbaru menunjukkan bahwa 56,1 persen...