Proses Pemilihan Pelatih Timnas Harus Transparan, Andre Rosiade Ingatkan PSSI

Andre Rosiade menegaskan pemilihan pelatih Timnas Indonesia harus mengikuti Statuta PSSI agar profesional dan tidak melanggar aturan. (Foto: DIsway.id)
Andre Rosiade menegaskan pemilihan pelatih Timnas Indonesia harus mengikuti Statuta PSSI agar profesional dan tidak melanggar aturan. (Foto: DIsway.id)

Andre Rosiade menegaskan pemilihan pelatih Timnas Indonesia harus mengikuti Statuta PSSI agar profesional dan tidak melanggar aturan

Isu pergantian pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia kembali mencuat setelah muncul kabar bahwa pelatih asal Belanda disebut-sebut akan menangani skuad Garuda. Menanggapi hal tersebut, Penasihat Semen Padang FC Andre Rosiade menegaskan bahwa siapa pun yang akan ditunjuk harus melalui mekanisme resmi sebagaimana diatur dalam Statuta PSSI, bukan berdasarkan keputusan pribadi.

Menurut Andre, proses penunjukan pelatih merupakan keputusan strategis yang menyangkut marwah organisasi serta masa depan sepak bola nasional. Ia menegaskan, langkah tersebut harus mengacu pada Pasal 43 Ayat 1 Huruf L Statuta PSSI Edisi 2025, yang menyebutkan bahwa Komite Eksekutif berwenang menunjuk pelatih kepala dan perangkat pelatih atas usulan dari Departemen Teknis dan Komite Teknis dan Pengembangan.

“Pemilihan pelatih timnas harus sesuai dengan statuta. Jangan asal tunjuk sendiri, karena timnas ini ada aturannya, dan timnas itu milik seluruh rakyat Indonesia,” kata Andre Rosiade, Senin (20/10/2025).

Andre menjelaskan bahwa Statuta PSSI bukan sekadar dokumen administratif, melainkan fondasi penting untuk menjaga profesionalisme federasi. Jika aturan itu dilanggar, katanya, hal tersebut dapat menimbulkan ketidakpercayaan publik dan menimbulkan kesan bahwa federasi dikelola tanpa mekanisme yang jelas.

Ia juga menyoroti isu mengenai pelatih asal Belanda yang digadang-gadang menjadi kandidat kuat. Menurut Andre, meski Belanda dikenal memiliki sistem pembinaan sepak bola yang bagus, negara tersebut belum pernah menjuarai Piala Dunia, sehingga belum bisa disebut memiliki DNA juara dunia.

Baca Juga:  BSU September 2025: Syarat Terbaru & Cara Cek Penerima BPJS Ketenagakerjaan

“Kalau bicara pengalaman, pelatih dari Belanda belum teruji membawa negaranya jadi juara dunia. Beda dengan pelatih dari Jerman, Prancis, atau Italia yang memang punya DNA juara dunia,” jelas Andre.

Andre menambahkan, pemilihan pelatih sebaiknya mempertimbangkan karakter pemain Indonesia, kemampuan beradaptasi, serta keselarasan visi jangka panjang. Ia menilai bahwa tim nasional tidak boleh dijadikan ruang eksperimen bagi pelatih yang belum memahami konteks sepak bola Asia Tenggara.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED