Libur Nataru Makin Mudah Nikmati Tarif Spesial LRT Jabodebek Maksimal Rp 10 Ribu
Bagi masyarakat yang berencana bepergian menggunakan LRT Jabodebek selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, ada kebijakan tarif yang...
Read more
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, secara terbuka meminta maaf kepada Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Provinsi Sumatera Utara, atas penilaian awal yang meremehkan dampak banjir dan longsor di wilayah tersebut. Hal ini disampaikan ketika Suharyanto meninjau lokasi terdampak di Desa Aek Garoga, Batang Toru, pada Senin (1/12/2025).
“Pak, saya surprise, saya tidak mengira sebesar ini. Saya mohon maaf, Pak Bupati. Bukan berarti kami tak peduli,” kata Suharyanto. Pernyataan ini sekaligus menunjukkan empati dan tanggung jawab lembaga terhadap situasi darurat yang dihadapi warga.
Suharyanto menjelaskan bahwa kunjungan ke Tapanuli Selatan dan Tapanuli Utara dilakukan sebagai bentuk kehadiran pemerintah untuk membantu masyarakat terdampak. Ia memastikan bahwa pemerintah pusat akan memberikan dukungan penuh selama proses penanganan bencana berlangsung.
Meskipun situasi di sejumlah wilayah di Sumatera sangat parah, pemerintah melalui BNPB memutuskan bahwa bencana banjir dan longsor di Sumatera tetap berada di tingkat provinsi, bukan nasional. Menurut Suharyanto, skala dan karakteristik bencana saat ini tidak memenuhi kriteria yang digunakan sebelumnya untuk menetapkan status bencana nasional.
Ia mencontohkan bahwa penetapan status nasional sebelumnya hanya dilakukan untuk peristiwa besar seperti pandemi Covid-19 dan tsunami 2004. Pernyataan ini ia sampaikan dalam konferensi pers daring. Dia menekankan bahwa beberapa faktor, seperti jumlah korban dan akses ke lokasi terdampak, menjadi pertimbangan utama dalam penetapan status bencana.
Meski demikian, data korban terbaru menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Total korban meninggal akibat bencana di tiga provinsi — Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat — bertambah menjadi 442 jiwa. Korban hilang tercatat sebanyak 402 orang. Di Sumatera Utara saja, korban meninggal mencapai 217 orang setelah tim SAR menemukan sejumlah korban yang sebelumnya hilang.
Menurut data yang dihimpun BNPB, pengungsi tersebar di banyak kabupaten/kota termasuk Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Humbang Hasundutan, dan lainnya. Selain itu, evakuasi melibatkan ribuan jiwa dan terus dilakukan oleh tim gabungan dari TNI–Polri, Basarnas, serta relawan.
Suharyanto memastikan bahwa meskipun status bencana belum dinaikkan ke level nasional, pemerintah pusat tetap terlibat penuh dalam upaya penyelamatan, evakuasi, dan pemulihan. Banyak sumber daya dikerahkan untuk membantu korban, membuka akses ke wilayah terisolasi, dan menyalurkan bantuan darurat.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...
Hipertensi atau tekanan darah tinggi selama ini identik dengan penyakit orang tua. Namun kenyataannya, kondisi ini kini semakin banyak ditemukan...