Libur Nataru Makin Mudah Nikmati Tarif Spesial LRT Jabodebek Maksimal Rp 10 Ribu
Bagi masyarakat yang berencana bepergian menggunakan LRT Jabodebek selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, ada kebijakan tarif yang...
Read more
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, memberikan apresiasi terhadap 328 karya jurnalistik dari 209 jurnalis yang menyoroti isu perlindungan anak di ruang digital. Kumpulan karya tersebut dianggap memiliki kontribusi besar dalam mempercepat sosialisasi PP Tunas, regulasi yang mengatur tata kelola penyelenggaraan sistem elektronik untuk melindungi anak dari risiko digital.
Menurut Meutya, regulasi tersebut memuat banyak aspek teknis yang tidak mudah dijelaskan secara ringkas kepada masyarakat. Karena itu, diperlukan narasi yang mampu menggambarkan kondisi nyata di lapangan, termasuk tantangan yang dihadapi anak-anak dalam ekosistem digital yang terus berkembang. Ia memandang peran jurnalis sebagai bagian penting dalam menghadirkan narasi tersebut agar publik dapat memahami urgensi PP Tunas.
Dalam penjelasannya, Meutya menegaskan bahwa perlindungan anak di ruang digital membutuhkan kerja sama berkelanjutan antara pemerintah, industri teknologi, dan media. Upaya sosialisasi disebut tidak cukup hanya dilakukan melalui kampanye formal, tetapi juga melalui liputan langsung yang mendengarkan pengalaman masyarakat terkait dampak negatif ruang digital terhadap anak. Pendekatan tersebut dinilai efektif dalam memperlihatkan betapa pentingnya penguatan kebijakan perlindungan anak.
Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada para wartawan yang telah menyajikan berbagai laporan mengenai isu yang tidak selalu terjangkau oleh kementerian. Meutya menilai antusiasme jurnalis merupakan tanda bahwa isu perlindungan anak semakin menjadi perhatian publik. Ia menambahkan bahwa sosialisasi regulasi tersebut harus dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan anak-anak Indonesia tetap terlindungi dari konten berbahaya, eksploitasi komersial, hingga pemanfaatan data pribadi.
Meutya juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus membuka ruang masukan dan kritik publik terkait implementasi PP Tunas. Pendekatan ini diyakini mampu memperkuat kualitas regulasi sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap upaya pemerintah menciptakan ruang digital yang lebih aman.
Dalam acara Anugerah Jurnalistik Komdigi 2025 yang berlangsung pada 19 November, apresiasi diberikan kepada para jurnalis melalui lima kategori: liputan media online, media cetak, televisi, radio, dan foto jurnalistik. Karya-karya tersebut dipilih berdasarkan relevansi isu, dampak terhadap pemahaman publik, serta kontribusinya dalam memperluas edukasi mengenai PP Tunas dan perlindungan anak digital.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...