Berapa Jumlah Langkah Jalan Kaki yang Ideal Agar Tetap Fit Setiap Hari
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...
Read more
Kimchi, makanan fermentasi asal Korea yang populer di seluruh dunia, kembali mencuri perhatian para peneliti. Bukan hanya karena rasanya yang khas dan kaya rempah, tetapi juga karena manfaat kesehatannya yang luar biasa.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa kimchi berpotensi menjadi makanan alami pencegah kanker, sekaligus mampu membantu menjaga kesehatan jantung dan mengontrol kadar gula darah. Temuan ini datang dari tim ilmuwan University of Connecticut’s College of Agriculture, Health and Natural Resources (CAHNR) di Amerika Serikat.
Dalam studi yang diterbitkan pada 2025 tersebut, para peneliti menganalisis data dari sembilan penelitian sebelumnya yang melibatkan hampir 43 ribu partisipan antara tahun 2011 hingga 2023.
Hasilnya cukup mengejutkan. Partisipan yang rutin mengonsumsi kimchi memiliki kadar gula darah puasa lebih rendah, serta tekanan darah dan trigliserida yang juga lebih stabil dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya.
Lebih detailnya, peneliti mencatat bahwa konsumsi kimchi dikaitkan dengan:
Penurunan trigliserida sebesar 29 mg/dL,
Penurunan tekanan darah sistolik sebesar 3,48 mmHg, dan
Penurunan tekanan darah diastolik sebesar 2,68 mmHg.
Meskipun angka tersebut terlihat kecil, dalam dunia medis hasil ini tergolong signifikan. Bahkan, efeknya bisa menyamai manfaat pengobatan ringan yang biasa digunakan untuk mengatasi hipertensi dan gangguan metabolik.
Peneliti menjelaskan bahwa manfaat kimchi tidak hanya sebatas pada kesehatan jantung, tetapi juga berkaitan dengan penurunan risiko kanker, terutama kanker usus besar.
Kimchi kaya akan probiotik, yaitu bakteri baik yang membantu menjaga keseimbangan mikrobioma usus. Mikrobioma merupakan kumpulan bakteri alami yang berperan penting dalam sistem pencernaan, kekebalan tubuh, serta pengaturan peradangan.
Ketidakseimbangan mikrobioma dapat memicu peradangan kronis dan meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk kanker kolorektal atau kanker usus besar.
Ahli neuroradiologi sekaligus pakar umur panjang Dr. Kavin Mistry mengatakan bahwa kesehatan usus berhubungan langsung dengan sistem imun dan risiko peradangan dalam tubuh.
“Mengingat pentingnya kesehatan usus bagi peradangan sistemik, regulasi imun, dan fungsi metabolik, saya melihat kimchi sebagai komponen bernilai dalam pola makan yang mendukung kesehatan jantung dan menurunkan risiko kanker,” ujar Dr. Kavin Mistry, seperti dikutip dari Daily Mail (12 Oktober 2025).
Penelitian yang dilakukan antara 2011 hingga 2023 ini menyoroti bagaimana konsumsi kimchi secara rutin dapat memicu perubahan positif pada mikrobioma feses (bakteri dalam kotoran manusia).
Riset pada tahun 2020 di Korea Selatan bahkan menunjukkan bahwa kimchi berperan dalam mencegah kanker kolitis dan pembentukan adenoma, yaitu jenis tumor jinak yang dapat berkembang menjadi kanker jika dibiarkan.
Selain itu, penelitian pada tahun 2022 yang meneliti hubungan antara mikrobioma dan kanker usus besar menjelaskan bahwa mikrobioma sehat berfungsi sebagai penghalang alami terhadap patogen, membantu mengatur peradangan, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Dengan demikian, konsumsi kimchi dapat membantu memperbaiki komposisi mikrobiota usus, yang pada akhirnya mendukung respons imun anti-kanker.
Profesor ilmu gizi Ock Chun, salah satu penulis utama studi, menilai bahwa hasil penelitian ini membuka peluang besar bagi pengembangan pendekatan nutrisi terhadap pencegahan penyakit kronis.
“Itu angka yang sangat baik. Dalam pengaturan klinis, bahkan penurunan 5 mmHg pada tekanan sistolik sudah dianggap peningkatan signifikan. Jadi melihat penurunan serupa hanya dari intervensi makanan, bukan obat, adalah hasil yang sangat menjanjikan,” ujar Ock Chun, dikutip dari laporan penelitian tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa perubahan sederhana dalam pola makan bisa membawa dampak besar terhadap kesehatan metabolik dan kardiovaskular seseorang.
Kimchi dibuat dari sayuran seperti kubis, lobak, daun bawang, dan mentimun, yang difermentasi dengan campuran garam, bawang putih, cabai, jahe, dan udang asin.
Proses fermentasi ini menghasilkan bakteri baik Lactobacillus, yang dikenal mampu memperkuat sistem imun dan menjaga keseimbangan mikroflora usus. Selain probiotik, kimchi juga mengandung:
Serat tinggi yang membantu pencernaan,
Vitamin A, C, dan K untuk daya tahan tubuh,
Antioksidan alami yang melawan radikal bebas, serta
Senyawa bioaktif yang berpotensi menekan pertumbuhan sel kanker.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Musim hujan sering membuat pemilik motor merasa percuma mencuci kendaraan. Hari ini dicuci, besok sudah kotor lagi. Tidak jarang motor...
Jalan kaki dikenal sebagai aktivitas fisik sederhana yang mudah dilakukan siapa saja. Namun muncul pertanyaan, berapa sebenarnya jumlah langkah kaki...