Mahfud MD Terima Tawaran Bergabung ke Komite Reformasi Polri: “Saya Kritis dan Siap Berkontribusi”

Mahfud MD menyatakan kesediaannya bergabung dalam Komite Reformasi Polri yang diinisiasi Presiden Prabowo. Ia menegaskan perannya akan bersifat kritis namun konstruktif, fokus pada perubahan budaya, struktur, dan instrumen kepolisian. Foto: Nusabali
Mahfud MD menyatakan kesediaannya bergabung dalam Komite Reformasi Polri yang diinisiasi Presiden Prabowo. Ia menegaskan perannya akan bersifat kritis namun konstruktif, fokus pada perubahan budaya, struktur, dan instrumen kepolisian. Foto: Nusabali

Mahfud MD menyatakan kesediaannya bergabung dalam Komite Reformasi Polri yang diinisiasi Presiden Prabowo

Proses Penawaran & Keputusan Mahfud MD

Beberapa waktu lalu, Mahfud MD — yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) — dikabarkan akan dilibatkan dalam Komite Reformasi Polri yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto. Dalam diskusi intens dengan pihak Istana melalui Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Mahfud akhirnya menyatakan kesediaannya untuk ikut berkontribusi dalam tim tersebut.

Dalam dialog dengan awak media, Mahfud menyampaikan bahwa ia menanggapi ajakan tersebut sebagai kesempatan moral dan akademis. Ia menyebut bahwa meskipun akan ikut dalam tim reformasi Polri, posisinya tidak mesti sebagai pengambil keputusan formal—namun bisa juga berkontribusi dari sisi analisis, pemikiran, dan penyediaan bahan masukan kebijakan.


Tiga Pilar Utama untuk Reformasi Polri Menurut Mahfud

Dalam pernyataan resminya, Mahfud menguraikan tiga aspek yang menurutnya sangat penting untuk diperbaiki agar reformasi Polri tidak berhenti di wacana:

  1. Reformasi Kultural (Budaya Institusi)
    Menurut Mahfud, aspek ini adalah pintu masuk yang paling esensial. Ia menilai bahwa begitu budaya internal kepolisian—nilai pengabdian, integritas, akuntabilitas—berubah, maka struktur dan instrumen bisa menyusul.

  2. Reformasi Struktural
    Penataan ulang struktur organisasi Polri agar lebih efisien, jelas fungsi dan tanggung jawabnya, serta tidak tumpang tindih dengan lembaga lain.

  3. Reformasi Instrumental (Hukum & Regulasi)
    Meski Mahfud menyebut bahwa regulasi yang mengatur Polri sejatinya sudah cukup banyak, tantangannya adalah bagaimana regulasi itu diterapkan secara konsisten dan selaras.

Mahfud menekankan bahwa perbaikan regulasi saja tidak cukup jika roh dan kultur institusi tidak ikut diperbaiki.


Reaksi Tokoh & Partai terhadap Keterlibatan Mahfud

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED