Kronologi Lengkap Kecelakaan Pesawat yang Merenggut Nyawa Panglima Militer Libya
Kepala Staf Angkatan Darat Libya, Letnan Jenderal Mohammed Ali Ahmed Al Haddad, dilaporkan meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat di Turki....
Read more
Industri makanan dan restoran di Singapura menghadapi guncangan serius. Data terbaru menunjukkan bahwa ribuan rumah makan bangkrut dan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) melanda sektor ini. Fenomena ini menggambarkan tekanan ekonomi yang sangat besar terhadap bisnis kuliner di negara kota tersebut.
Menurut laporan, sekitar 3000 gerai makanan telah tutup dalam jangka waktu terkini, sementara banyak pekerja kehilangan pekerjaan mereka. Penyebab utama yang dikemukakan meliputi penguatan nilai tukar dolar Singapura, kenaikan harga sewa ruko, serta biaya tenaga kerja dan bahan pangan yang melonjak drastis.
Penyebab tutupnya banyak restoran di Singapura berakar dari beban biaya yang meningkat secara signifikan. Penguatan dolar Singapura membuat biaya impor bahan pangan dan operasional menjadi lebih mahal bagi pemilik usaha. Hal ini berdampak langsung pada marjin keuntungan operasional restoran.
Kenaikan harga sewa ruko di pusat kota membuat biaya tetap (fixed cost) restoran membengkak, sehingga banyak pemilik usaha mengambil keputusan sulit untuk menutup gerai. Bersamaan dengan itu, biaya upah tenaga kerja juga naik — membuat beban pegawai dan operasional lebih berat.
Seorang pemilik restoran mengaku dalam waktu satu tahun harus menambah gaji staf hingga 10 persen, sementara biaya pangan dasar mengalami kenaikan sekitar 5 persen. Kombinasi faktor ini membuat usaha makanan sulit bertahan, terutama bagi restoran kecil atau dengan margin keuntungan tipis.
Efek kumulatif dari faktor-faktor ini mendorong gelombang kebangkrutan pada sektor restoran dan bisnis kuliner secara lebih luas.
Selain kebangkrutan restoran, sektor ketenagakerjaan ikut terkena imbas. Banyak pekerja, dari staf dapur hingga pelayanan, kehilangan pekerjaan. Hal ini memperburuk kondisi ekonomi bagi pekerja sektor jasa, yang sebelumnya mengandalkan penghasilan tetap dari industri kuliner.
Sektor real-estate dan perdagangan juga mengalami penurunan tenaga kerja, sementara sektor teknologi dan informasi menunjukkan dampak signifikan akibat perubahan permintaan dan kondisi ekonomi makro.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander dikenal sebagai dua model populer di segmen Low MPV. Keduanya sering menghuni daftar mobil terlaris...
Musim hujan sering membuat pemilik motor merasa percuma mencuci kendaraan. Hari ini dicuci, besok sudah kotor lagi. Tidak jarang motor...