Ketegangan Memuncak di Palestina Setelah Masjid Dibakar Pemukim Israel

Pemukim Israel membakar masjid dan Al Quran di Tepi Barat. Insiden ini memicu kecaman internasional dan memperburuk situasi keamanan. (Foto: Nedal Eshtayah - Anadolu Agency)
Pemukim Israel membakar masjid dan Al Quran di Tepi Barat. Insiden ini memicu kecaman internasional dan memperburuk situasi keamanan. (Foto: Nedal Eshtayah - Anadolu Agency)

Pemukim Israel membakar masjid dan Al Quran di Tepi Barat

Serangan Pemukim Israel Membakar Masjid di Tepi Barat dan Memicu Kekhawatiran Internasional

Insiden kekerasan kembali mengguncang wilayah Tepi Barat pada Rabu malam ketika Pemukim Israel membakar Masjid Hajja Hamida yang terletak di Deir Istiya, Palestina. Berdasarkan data yang dilaporkan otoritas setempat, tiga salinan Al Quran turut hangus terbakar, bersama sejumlah karpet dan sebagian dinding masjid. Rekaman visual dari Al Jazeera menunjukkan dinding yang menghitam, fragmen lembaran kitab suci, dan area dalam masjid yang porak poranda.

Menurut laporan situasi lapangan, bagian yang terbakar berada di Area C, wilayah yang berada di bawah kontrol militer Israel. Sumber lapangan menyebutkan bahwa pasukan zionis berada di lokasi saat kejadian, namun tidak mencegah aksi pembakaran tersebut. Pada dinding masjid ditemukan coretan pesan berbahasa Ibrani seperti “Kami tak takut”, “kami akan balas dendam lagi”, dan “terus kecam”.

Tidak berhenti pada satu lokasi, serangan juga terjadi di Desa Beit Lid dan Deir Sharaf di hari yang sama. Berdasarkan keterangan otoritas keamanan lokal, pemukim ilegal membakar berbagai barang dan properti warga Palestina. Jumlah serangan yang dilakukan pemukim dalam beberapa pekan terakhir terus meningkat, dengan sedikitnya 167 serangan tercatat sejak 1 Oktober, menurut catatan lembaga pemantau konflik.

Kecemasan internasional pun mencuat. Presiden Israel Isaac Herzog menyebut tindakan tersebut sebagai kejadian yang mengejutkan dan berbahaya. “Semua otoritas negara harus bersikap tegas untuk memberantas fenomena ini,” kata Isaac Herzog, Presiden Israel. Sementara itu, Kepala Komando Pusat Israel Mayor Jenderal Avi Bluth mengeluarkan pernyataan langka yang mengecam keras aksi kekerasan pemukim.

Dari pihak Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri Marco Rubio menyuarakan kekhawatiran mendalam. Menurut Marco Rubio, Pemerintah AS menilai ketegangan di Tepi Barat dapat memicu dampak tambahan yang mengganggu upaya stabilisasi di Gaza. “Kekhawatiran tentang peristiwa di Tepi Barat yang dapat meluas dan menciptakan dampak yang bisa merusak apa yang kita lakukan di Gaza,” kata Marco Rubio, Menteri Luar Negeri AS.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED