Bahlil Usulkan Puteri Komarudin sebagai Calon Kuat Menpora Pengganti Dito Ariotedjo

Dalam gelombang reshuffle Kabinet Merah Putih, Presiden Prabowo Subianto mencopot Dito Ariotedjo dari posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Berdasarkan pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, nama Puteri Anetta Komarudin telah diajukan sebagai calon pengganti kepada Presiden.

Pada konferensi pers di Kompleks Istana, Bahlil menyatakan tegas bahwa keputusan akhir bukan di pihak Golkar, melainkan merupakan hak prerogatif Presiden. Ia menyampaikan:

“Sudah mengusulkan, tetapi semua itu hak prerogatif Presiden.”.

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa pelantikan pengganti untuk kursi Menpora tertunda karena calon masih berada di luar kota saat prosesi kabinet digelar.

Tentang Puteri Anetta Komarudin

Puteri Anetta Komarudin (lahir 21 Agustus 1993) adalah politisi Partai Golkar yang sejak 2019 duduk sebagai Anggota DPR RI, mewakili Daerah Pemilihan Jawa Barat VII. Ia juga kembali terpilih dalam Pemilu 2024 dengan suara signifikan.

Puteri meraih gelar Bachelor of Commerce dari University of Melbourne dan sempat menyelesaikan program HBX CORe dari Harvard Business School. Sebelum berkarier di legislatif, ia pernah bekerja di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pengawas bank.

Selama di DPR, Puteri aktif dalam Komisi XI, Badan Anggaran, serta berbagai inisiatif internasional seperti memimpin delegasi Y20 Italia 2021 dan menjadi perwakilan Asia Pasifik di IPU. Di internal Golkar, ia juga aktif, termasuk sebagai Wakil Ketua Umum KORMI dan anggota Dewan Kehormatan Persani.

Konteks Reshuffle dan Implikasi Politik

Reshuffle ini menyusut posisi Menpora dari deretan pelantikan—karena calon masih belum hadir saat itu—menunjukkan betapa pentingnya penentuan figur yang tepat. Puteri yang dikenal energik dan visioner dipercaya dapat membawa perspektif baru dalam pengembangan pemuda dan olahraga di Indonesia.

Sejumlah analis menyoroti profil muda ini sebagai potensi menghadirkan konsistensi antara legislatif, pemerintahan, dan komunitas olahraga. Dengan kehadirannya, Golkar juga memproyeksikan pesan kuat tentang regenerasi kepemimpinan politik.