Akses Pendakian Gunung Rinjani Lombok Ditutup hingga Maret 2026

Seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup sementara awal 2026 untuk mitigasi cuaca ekstrem dan pemulihan ekosistem. (Foto: canva.com)
Seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup sementara awal 2026 untuk mitigasi cuaca ekstrem dan pemulihan ekosistem. (Foto: canva.com)

Seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup sementara awal 2026 untuk mitigasi cuaca ekstrem dan pemulihan ekosistem

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani menutup sementara seluruh destinasi wisata pendakian di kawasan Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada awal 2026. Kebijakan ini diberlakukan sebagai bagian dari mitigasi risiko bencana hidrometeorologi sekaligus upaya pemulihan ekosistem alam Rinjani yang rawan terdampak cuaca ekstrem.

Menurut Yarman, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, penutupan dilakukan demi menjaga keselamatan pengunjung serta kelestarian lingkungan. “Semua jalur pendakian menuju Gunung Rinjani Lombok di awal 2026 ditutup sementara untuk kelestarian lingkungan dan keselamatan para wisatawan,” kata Yarman, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.

Berdasarkan data dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, terdapat enam jalur pendakian yang ditutup sementara. Jalur tersebut meliputi Senaru, Torean, Sembalun, Timbanuh, Tetebatu, serta jalur pendidikan Aik Berik. Penutupan berlaku selama tiga bulan, terhitung mulai 1 Januari 2026 hingga 31 Maret 2026.

Enam Jalur Pendakian Rinjani Ditutup Selama Musim Hujan

Penutupan jalur pendakian ini juga berdampak pada sistem pemesanan tiket resmi. Yarman mengimbau masyarakat yang berencana mendaki pada akhir 2025 untuk segera melakukan pemesanan. Penutupan pemesanan tiket melalui sistem eRinjani dijadwalkan paling lambat 28 Desember 2025 pukul 23.59 Wita.

“Check-in terakhir pada 31 Desember 2025 dan check-out terakhir pada tanggal 3 Januari 2026 mendatang,” kata Yarman, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.

Ia menjelaskan bahwa kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem yang kerap terjadi pada masa peralihan musim hujan. Selain melindungi pengunjung dari risiko longsor, banjir, dan medan licin, penutupan juga memberi kesempatan bagi alam Rinjani untuk memulihkan diri dari tekanan aktivitas wisata.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED