Sidak Pelabuhan Akan Digelar Rutin, Purbaya Tekankan Perbaikan Menyeluruh Bea Cukai

Purbaya menegaskan akan rutin sidak ke pelabuhan untuk memperbaiki kinerja Bea Cukai dan mencegah pungli melalui sistem pengawasan berbasis AI. (Foto: Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono)
Purbaya menegaskan akan rutin sidak ke pelabuhan untuk memperbaiki kinerja Bea Cukai dan mencegah pungli melalui sistem pengawasan berbasis AI. (Foto: Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono)

Purbaya menegaskan akan rutin sidak ke pelabuhan untuk memperbaiki kinerja Bea Cukai dan mencegah pungli melalui sistem pengawasan berbasis AI

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan langkah pembenahan Direktorat Jenderal Bea Cukai akan dilakukan secara menyeluruh, dimulai dari peningkatan pengawasan langsung di lapangan. Menurut Purbaya, inspeksi mendadak di pelabuhan akan diperbanyak untuk memastikan kinerja aparat berjalan sesuai aturan dan bebas dari praktik penyimpangan.

“Saya akan sering-sering datang ke pelabuhan untuk memastikan mereka enggak main-main lagi,” kata Purbaya, Menteri Keuangan RI, usai Rapat Kerja Tertutup dengan Komisi XI DPR di Jakarta Pusat, Kamis (4/12).

Purbaya menjelaskan bahwa pengawasan intensif tersebut merupakan bagian dari roadmap reformasi Bea Cukai yang sedang ia dorong. Ia menegaskan bahwa pembenahan harus dilakukan dengan layanan publik yang lebih transparan dan berintegritas.

Pengawasan Didukung Sistem AI di Semua Pelabuhan

Berdasarkan penjelasan Kementerian Keuangan, pemerintah tengah menyiapkan sistem kecerdasan buatan (AI) untuk perangkat teknologi informasi di pelabuhan. Tujuannya adalah mengurangi interaksi langsung antara petugas dan pengguna jasa sehingga peluang terjadinya pungli dapat ditekan.

Menurut Purbaya, langkah serupa sebelumnya diterapkan pada sektor industri rokok untuk memonitor produksi hingga peredaran barang. “Langkah memperbaiki Bea Cukai, misalnya untuk rokok kita taruh mesin-mesin pencacah, penghitung di pabrik-pabriknya. Mungkin akan kita terapkan mulai awal tahun 2026,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa sistem ini ditargetkan berjalan penuh sekitar Mei hingga Juni 2026. Dengan teknologi tersebut, pemerintah dapat mengecek keaslian cukai dan meminimalkan celah pemalsuan yang selama ini merugikan negara. “Jadi nanti ada sistem baru untuk memonitor di lapangan cukainya palsu apa enggak. Jadi, akan serius itu,” tegasnya.

Ultimatum Keras: Bea Cukai Bisa Dibekukan

Purbaya sebelumnya mengeluarkan ultimatum bahwa Direktorat Jenderal Bea Cukai berpotensi dibekukan apabila tidak mampu melakukan reformasi dalam satu tahun ke depan. Ia menyebut bahwa citra direktorat tersebut saat ini sangat buruk di masyarakat maupun di hadapan Presiden Prabowo Subianto.

“Biarkan, beri waktu saya untuk memperbaiki Bea Cukai. Karena ancamannya serius, kalau Bea Cukai gak bisa memperbaiki kinerjanya dan masyarakat masih enggak puas, Bea Cukai bisa dibekukan,” ujar Purbaya saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI pada 27 November.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED