BMKG Jelaskan Faktor Pemicu Gempa 6,2 SR di Gorontalo Pagi Ini

BMKG mengungkap penyebab gempa M 6,2 yang mengguncang Bone Bolango, Gorontalo. Gempa berasal dari deformasi batuan di Lempeng Laut Sulawesi. (Foto: kanalindonesia.com)
BMKG mengungkap penyebab gempa M 6,2 yang mengguncang Bone Bolango, Gorontalo. Gempa berasal dari deformasi batuan di Lempeng Laut Sulawesi. (Foto: kanalindonesia.com)

BMKG mengungkap penyebab gempa M 6,2 yang mengguncang Bone Bolango, Gorontalo

Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, pada Rabu pagi (5/11/2025). Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini disebabkan oleh deformasi batuan di dalam Lempeng Laut Sulawesi dan termasuk kategori gempa bumi menengah jenis intraslab.

Menurut Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, hasil analisis menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). “Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi intraslab dengan kedalaman menengah akibat deformasi batuan dalam slab Lempeng Laut Sulawesi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Daryono.

Lokasi dan Kedalaman Gempa

Berdasarkan data BMKG, pusat gempa berada di laut pada titik koordinat 0,11 Lintang Selatan dan 123,13 Bujur Timur, atau sekitar 65 kilometer arah tenggara Bone Bolango dengan kedalaman 109 kilometer. Jenis gempa menengah seperti ini biasanya disebabkan oleh aktivitas deformasi batuan di lapisan dalam lempeng samudra yang menunjam ke bawah daratan.

Gempa ini dirasakan cukup kuat di beberapa wilayah sekitar, termasuk Bone Bolango dan Luwuk, dengan skala intensitas III-IV MMI. Getaran juga dirasakan di Kabupaten Gorontalo Utara, Boalemo, Ampana, Taliabu, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow, Banggai Kepulauan, Banggai Laut, dan Kota Gorontalo dengan skala intensitas III MMI.

Sementara di wilayah Kabupaten Pohuwato dan Tondano, gempa dirasakan lebih ringan, yakni pada skala intensitas II-III MMI. Skala ini menunjukkan bahwa getaran terasa oleh sebagian orang di dalam rumah dan benda ringan dapat bergoyang.

Tidak Berpotensi Tsunami dan Belum Ada Gempa Susulan

BMKG menegaskan bahwa gempa tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami. “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujar Daryono.

Hingga pukul 06.58 WIB, BMKG belum mencatat adanya gempa susulan (aftershock) yang terjadi setelah guncangan utama. Meski begitu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari BMKG agar terhindar dari berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED