Waspadai Cara Masak Ini, Bisa Bikin Ginjal Cepat Rusak Jika Sering Dikonsumsi

Ahli gizi memperingatkan bahwa cara memasak seperti semur atau braising bisa membuat ginjal bekerja lebih keras jika dikonsumsi terlalu sering dengan bumbu berlebih. (Foto: Instagram/@halimah_kitchen2020)
Ahli gizi memperingatkan bahwa cara memasak seperti semur atau braising bisa membuat ginjal bekerja lebih keras jika dikonsumsi terlalu sering dengan bumbu berlebih. (Foto: Instagram/@halimah_kitchen2020)

Ahli gizi memperingatkan bahwa cara memasak seperti semur atau braising bisa membuat ginjal bekerja lebih keras jika dikonsumsi terlalu sering dengan bumbu berlebih

Setiap metode memasak memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Namun, tidak semua orang menyadari bahwa cara memasak tertentu dapat memberi beban berlebih pada ginjal, terutama jika dilakukan terus-menerus dengan penggunaan bumbu yang berlebihan.

Menurut Nguyen Trong Hung, Direktur Pusat Konseling Gizi, Rehabilitasi, dan Pengendalian Obesitas di Institut Gizi Nasional Hanoi, makanan yang dimasak dengan teknik braising atau semur memang terasa lebih kaya rasa dibandingkan tumisan, rebusan, atau kukusan. Namun, jika dikonsumsi terlalu sering, masakan semur bisa meningkatkan risiko gangguan ginjal dan penyakit kronis lainnya.

β€œMasakan semur dimasak perlahan sehingga menyerap bumbu dengan lebih kuat. Bumbu alami seperti bawang, jahe, atau serai aman, tetapi penggunaan garam, kecap, dan saus ikan yang berlebihan bisa menyebabkan asupan natrium berlebih. Itu berbahaya bagi ginjal dan kesehatan secara umum,” kata Nguyen Trong Hung, dikutip dari pernyataannya.

Kelebihan Garam Bisa Membebani Ginjal

Natrium atau garam berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh, tetapi asupan berlebih dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani kerja ginjal.

Tubuh yang menumpuk natrium cenderung menahan lebih banyak cairan, sehingga volume darah meningkat. Akibatnya, ginjal harus bekerja lebih keras untuk menyaring darah dan membuang kelebihan cairan. Jika kondisi ini terjadi terus-menerus, risiko kerusakan ginjal pun meningkat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama Kementerian Kesehatan Indonesia merekomendasikan batas konsumsi garam hanya sekitar 4 hingga 5 gram per hari atau setara dengan satu sendok teh. Sayangnya, banyak masyarakat yang mengonsumsi garam jauh di atas batas tersebut, terutama karena kebiasaan mengonsumsi masakan gurih seperti semur, rendang, atau makanan olahan lainnya.

Menurut Hung, kebiasaan ini juga menyebabkan banyak orang sulit beralih ke pola makan sehat. Mereka merasa makanan yang direbus atau dikukus terlalu hambar, sehingga lebih memilih masakan yang kaya bumbu dan garam. Padahal, rasa gurih yang berlebihan justru memperbesar risiko penyakit seperti hipertensi, jantung, osteoporosis, hingga gagal ginjal.

Konsumsi Gula Berlebih Juga Berbahaya

Tidak hanya garam, kandungan gula pada masakan semur juga menjadi perhatian. Umumnya, resep semur mengandung gula dalam jumlah yang tidak terukur, terutama jika menggunakan gula merah atau tambahan kecap manis dalam jumlah banyak.

Menurut penjelasan Hung, konsumsi gula rafinasi berlebih dapat meningkatkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, dan gangguan hati. Ketika kadar gula dalam darah meningkat secara terus-menerus, beban kerja ginjal pun meningkat karena harus menyaring glukosa yang berlebih dari darah.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
πŸ“Œ Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

πŸ“± Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED