Libur Nataru Makin Mudah Nikmati Tarif Spesial LRT Jabodebek Maksimal Rp 10 Ribu
Bagi masyarakat yang berencana bepergian menggunakan LRT Jabodebek selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, ada kebijakan tarif yang...
Read more
Beberapa hari terakhir, BMKG mencatat suhu udara di Jakarta mencapai sekitar 35 derajat Celsius. Kondisi ini mendorong masyarakat ibu kota untuk mencari strategi agar tetap nyaman meski cuaca semakin terik. Taman kota menjadi pilihan favorit sebagai lokasi berteduh dan melepas panas.
Data dari BMKG juga menunjukkan bahwa suhu maksimum ekstrem tidak hanya terbatas di Jakarta. Beberapa wilayah di Indonesia mencatat suhu hingga 37,6 derajat Celsius. Misalnya, daerah Majalengka (Jawa Barat) dan Boven Digoel (Papua) termasuk wilayah yang mengalami suhu tertinggi.
Fenomena suhu tinggi ini menandakan bahwa cuaca panas yang melanda bukan sekadar “hari biasa” — melainkan bagian dari pola iklim regional yang perlu diwaspadai oleh masyarakat, terutama di kota besar seperti Jakarta.
Untuk memahami mengapa suhu Jakarta bisa sangat tinggi, kita perlu melihat beberapa faktor iklim dan atmosferik:
Gerak semu matahari saat ini berada sedikit ke arah selatan ekuator, membuat intensitas penyinaran lebih kuat di wilayah seperti Jawa.
Monsun Australia menguat dan membawa massa udara yang kering dan hangat ke arah Indonesia, sehingga mengurangi pembentukan awan yang bisa menahan radiasi matahari.
Minimnya tutupan awan membuat radiasi matahari hampir langsung mencapai permukaan permukaan bumi tanpa banyak hambatan.
Data historis menunjukkan bahwa kondisi suhu ekstrem ini tidak ringan atau kebetulan—BMKG mencatat bahwa pengamatan suhu maksimum di atas 35°C telah tersebar luas di banyak provinsi.
Dengan kondisi tersebut, Jakarta dan wilayah penyangganya menghadapi beban panas tinggi, terutama di siang hari ketika sinar matahari sangat tajam.

Saat panas 35 derajat menyerang Jakarta, warga beralih ke taman kota sebagai cara cerdas lindungi diri dari paparan sinar matahari. (Foto: Freepik)
Berikut kiat-kiat yang bisa diadopsi warga Jakarta agar tetap aman dan nyaman di tengah panas ekstrem:
1. Manfaatkan ruang terbuka hijau (taman kota) sebagai pelarian
Taman kota yang rindang menyediakan tempat teduh ketika sinar matahari langsung terlalu menyengat. Warga dapat bersantai, berjalan-jalan ringan, atau sekadar beristirahat di area yang lebih sejuk.
2. Batasi aktivitas luar ruangan di jam puncak terik
Waktu antara pukul 10.00 hingga 15.00 WIB umumnya menjadi masa paparan sinar matahari paling intens. Pada periode ini, aktivitas di luar ruangan sebaiknya dikurangi atau dihindari jika memungkinkan.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...