Libur Nataru Makin Mudah Nikmati Tarif Spesial LRT Jabodebek Maksimal Rp 10 Ribu
Bagi masyarakat yang berencana bepergian menggunakan LRT Jabodebek selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, ada kebijakan tarif yang...
Read more
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menyatakan bahwa negosiasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) dengan sejumlah SPBU swasta masih berlangsung. Ia menekankan bahwa Pertamina tidak memanfaatkan situasi kelangkaan BBM yang terjadi di beberapa SPBU non-BUMN untuk meraup keuntungan.
Menurut CNN Indonesia, Simon menyampaikan hal ini usai menghadiri acara Indonesia Langgas Berenergi yang diselenggarakan oleh Detik dan CNN Indonesia di Anjungan Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (7/10).
“Pembicaraan masih terus, yang pasti dari kita juga membuka diri dari SPBU swasta juga. Sama-sama kan kita sudah ini semua, open book,” ujar Simon.
Simon menegaskan bahwa meskipun kelangkaan BBM terjadi di SPBU milik swasta, Pertamina tidak menaikkan harga BBM miliknya. Tujuannya adalah untuk menjaga stabilitas harga di masyarakat.
“Pertamina tidak memanfaatkan situasi ini. Kami juga tidak seolah-olah mencari keuntungan. Tapi yang pasti kita sama-sama open book dan agar harga di masyarakat tidak terpengaruh. Jadi tidak ada kenaikan harga di masyarakat,” tegas Simon.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah SPBU swasta seperti Vivo dan BP-AKR (APR) membatalkan rencana pembelian BBM dari Pertamina. Padahal, sebelumnya telah ada kesepakatan bahwa mereka akan membeli base fuel langsung dari Pertamina.
Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar, mengungkapkan bahwa pembatalan tersebut disebabkan karena BBM Pertamina mengandung etanol sebesar 3,5 persen, yang dianggap tidak sesuai dengan spesifikasi yang mereka butuhkan.
“Isu yang disampaikan kepada rekan-rekan SPBU ini, adalah mengenai konten. Kontennya itu ada kandungan etanol. Nah, di mana secara regulasi itu diperkenankan, etanol itu sampai jumlah tertentu kalau tidak salah sampai 20 persen etanol. Sedangkan ada etanol 3,5 persen,” kata Achmad saat rapat bersama Komisi XII DPR RI pada Rabu (1/10).
Berdasarkan regulasi yang berlaku, kandungan etanol dalam BBM diperbolehkan hingga 20 persen. Maka dari itu, produk Pertamina masih memenuhi standar, termasuk varian yang mengandung 3,5 persen etanol.
Pernyataan ini sejalan dengan klarifikasi sebelumnya dari Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, yang menyebut bahwa BBM dengan kandungan etanol 5 persen seperti Pertamax Green 95 telah lolos uji Lemigas, dan aman digunakan pada kendaraan.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
π± Saluran Trenmedia π³ Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang β update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...