Muktamar PPP Ancol Telah Usai: Agus Suparmanto Resmi Jadi Ketum PPP

Rommy menyatakan Muktamar Ancol telah selesai dan Agus Suparmanto telah terpilih sebagai Ketum PPP, meski Mardiono juga mengklaim jabatan tersebut. Foto: Kompas.id
Rommy menyatakan Muktamar Ancol telah selesai dan Agus Suparmanto telah terpilih sebagai Ketum PPP, meski Mardiono juga mengklaim jabatan tersebut. Foto: Kompas.id

Rommy menyatakan Muktamar Ancol telah selesai dan Agus Suparmanto telah terpilih sebagai Ketum PPP, meski Mardiono juga mengklaim jabatan tersebut

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) baru saja menyelenggarakan Muktamar ke-10 yang digelar di Ancol, Jakarta Utara. Forum partai itu menjadi ajang penentuan kepemimpinan partai untuk periode 2025–2030. Pada momen ini muncul ketegangan internal karena terdapat klaim ganda terhadap pemilihan ketua umum.

Muhammad Romahurmuziy, anggota Tim Formatur sekaligus mantan Ketua Majelis Pertimbangan PPP, menyatakan bahwa muktamar telah selesai dan menyebut bahwa Agus Suparmanto telah terpilih sebagai Ketua Umum PPP periode 2025–2030.

Menurut Rommy, keputusan ini diambil melalui tim formatur yang mewakili Dewan Pimpinan Pusat dan Wilayah PPP di seluruh Indonesia. Tugas tim formatur adalah merancang struktur kepengurusan baru dalam kurun waktu 30 hari setelah penetapan.

Rommy juga memaparkan bahwa proses pemilihan tersebut telah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai, termasuk verifikasi kepemilikan Kartu Tanda Anggota (KTA) para calon.

Dualisme Klaim: Mardiono vs Agus Suparmanto

Sebelum keputusan tersebut diumumkan, kubu Muhammad Mardiono mengklaim dirinya terpilih secara aklamasi pada malam sebelumnya. Mardiono menyebut bahwa dalam situasi “darurat” muktamar, sekitar 80 persen peserta mendukung langkah tersebut agar pemilihan singkat bisa dilakukan.

Pilihan aklamasi itu kemudian dipertentangkan oleh Rommy. Ia menyebut bahwa klaim aklamasi yang muncul di sebuah ruangan hotel tidak sesuai tata cara Muktamar seperti yang diatur dalam AD/ART. Ia menyindir bahwa pengambilan keputusan di kamar sebuah hotel tidak pantas dijadikan dasar pemilihan ketua umum yang sah.

Dengan demikian muncul situasi dualisme kepemimpinan: dua pihak berbeda menyatakan diri sebagai Ketua Umum PPP periode 2025–2030.

Pernyataan Romahurmuziy Pasca Muktamar

Rommy menegaskan bahwa forum tasyakuran Muktamar X yang diselenggarakan di Discovery Ancol, dengan kehadiran pimpinan, kiai, dan pejabat partai pusat, menjadi saksi bahwa kepengurusan baru telah sah ditetapkan.

Ia mengajak publik dan media untuk bersikap objektif terhadap keputusan tersebut, agar proses kepengurusan PPP yang baru diketahui secara luas dan tidak terjadi kerancuan informasi.

Lebih lanjut, Rommy menjelaskan bahwa selain kepemilikan KTA, pengalaman calon ketua umum di bidang eksekutif, legislatif, maupun yudikatif tingkat pusat menjadi salah satu pertimbangan dalam verifikasi.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED