Libur Nataru Makin Mudah Nikmati Tarif Spesial LRT Jabodebek Maksimal Rp 10 Ribu
Bagi masyarakat yang berencana bepergian menggunakan LRT Jabodebek selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, ada kebijakan tarif yang...
Read more
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) baru saja menyelenggarakan Muktamar ke-10 yang digelar di Ancol, Jakarta Utara. Forum partai itu menjadi ajang penentuan kepemimpinan partai untuk periode 2025–2030. Pada momen ini muncul ketegangan internal karena terdapat klaim ganda terhadap pemilihan ketua umum.
Muhammad Romahurmuziy, anggota Tim Formatur sekaligus mantan Ketua Majelis Pertimbangan PPP, menyatakan bahwa muktamar telah selesai dan menyebut bahwa Agus Suparmanto telah terpilih sebagai Ketua Umum PPP periode 2025–2030.
Menurut Rommy, keputusan ini diambil melalui tim formatur yang mewakili Dewan Pimpinan Pusat dan Wilayah PPP di seluruh Indonesia. Tugas tim formatur adalah merancang struktur kepengurusan baru dalam kurun waktu 30 hari setelah penetapan.
Rommy juga memaparkan bahwa proses pemilihan tersebut telah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai, termasuk verifikasi kepemilikan Kartu Tanda Anggota (KTA) para calon.
Sebelum keputusan tersebut diumumkan, kubu Muhammad Mardiono mengklaim dirinya terpilih secara aklamasi pada malam sebelumnya. Mardiono menyebut bahwa dalam situasi “darurat” muktamar, sekitar 80 persen peserta mendukung langkah tersebut agar pemilihan singkat bisa dilakukan.
Pilihan aklamasi itu kemudian dipertentangkan oleh Rommy. Ia menyebut bahwa klaim aklamasi yang muncul di sebuah ruangan hotel tidak sesuai tata cara Muktamar seperti yang diatur dalam AD/ART. Ia menyindir bahwa pengambilan keputusan di kamar sebuah hotel tidak pantas dijadikan dasar pemilihan ketua umum yang sah.
Dengan demikian muncul situasi dualisme kepemimpinan: dua pihak berbeda menyatakan diri sebagai Ketua Umum PPP periode 2025–2030.
Rommy menegaskan bahwa forum tasyakuran Muktamar X yang diselenggarakan di Discovery Ancol, dengan kehadiran pimpinan, kiai, dan pejabat partai pusat, menjadi saksi bahwa kepengurusan baru telah sah ditetapkan.
Ia mengajak publik dan media untuk bersikap objektif terhadap keputusan tersebut, agar proses kepengurusan PPP yang baru diketahui secara luas dan tidak terjadi kerancuan informasi.
Lebih lanjut, Rommy menjelaskan bahwa selain kepemilikan KTA, pengalaman calon ketua umum di bidang eksekutif, legislatif, maupun yudikatif tingkat pusat menjadi salah satu pertimbangan dalam verifikasi.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...