Cara Bijak Menentukan Uang Jajan Anak Sekolah SD, SMP, dan SMA Menurut Ahli Keuangan
Mengapa Uang Jajan Anak Perlu Diatur? Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak, termasuk dalam urusan uang...
Read moreSelama menyusui, asupan nutrisi ibu langsung memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI. Untuk bayi dapat bertambah berat badan secara sehat, ibu perlu memenuhi kebutuhan kalori dan lemak yang meningkat. Menurut artikel sumber, ibu menyusui disarankan mengonsumsi sekitar 2.000 hingga 2.800 kalori per hari agar ASI tetap kaya nutrisi sekaligus mendukung pertumbuhan bayi.
Poin penting: berat badan bayi yang gemuk bukan tolok ukur tunggal keberhasilan tumbuh kembang. Grafik WHO (berat badan, tinggi badan, lingkar kepala) tetap menjadi acuan utama.
Berikut sejumlah jenis makanan yang dianjurkan untuk ibu menyusui agar bayi dapat tumbuh gemuk dan sehat.
Alpukat
Buah alpukat mengandung lemak sehat tak jenuh tunggal yang sangat penting untuk menambah kalori dalam ASI. Lemak ini juga berfungsi sebagai sumber energi bagi bayi yang sedang bertumbuh. Selain itu, alpukat kaya akan folat yang membantu perkembangan otak bayi, serta potasium yang menjaga kesehatan jantung. Vitamin E di dalamnya bermanfaat melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Untuk ibu, alpukat membantu menjaga rasa kenyang lebih lama dan mengurangi risiko kelelahan selama menyusui.
Almond (Kacang Almond)
Almond termasuk makanan ringan padat gizi. Kandungan proteinnya membantu memperbaiki jaringan tubuh, sementara kalsium mendukung pertumbuhan tulang bayi. Lemak sehat di dalam almond juga menambah kualitas energi pada ASI. Selain itu, almond mengandung fitokimia yang diyakini mampu merangsang produksi ASI. Untuk ibu, almond membantu menjaga kesehatan jantung, menurunkan kadar kolesterol jahat, dan menjadi camilan sehat dibanding makanan tinggi gula.
Susu dan Produk Olahannya
Susu, yoghurt, dan keju menyediakan kombinasi sempurna dari protein, kalsium, dan vitamin D. Nutrisi ini sangat penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi bayi. Yoghurt juga membawa probiotik yang baik bagi sistem pencernaan ibu, sekaligus memperbaiki keseimbangan bakteri baik yang berpotensi berpengaruh pada kesehatan bayi melalui ASI. Dengan konsumsi rutin, produk olahan susu membantu ibu terhindar dari defisiensi kalsium pascapersalinan.
Kacang-kacangan & Polong-polongan
Lentil, kacang merah, buncis, dan polong-polongan lain merupakan sumber protein nabati yang kaya serat. Zat besi dalam kacang-kacangan berperan penting dalam mencegah anemia, yang umum dialami ibu setelah melahirkan. Konsumsi rutin dapat membantu menjaga energi ibu tetap stabil. Kandungan fitonutrien di dalamnya juga berfungsi sebagai antioksidan yang memperkuat daya tahan tubuh, baik untuk ibu maupun bayi.
Jamur
Jamur tiram, shiitake, dan jamur kancing adalah sumber vitamin D alami, sangat penting untuk pertumbuhan tulang bayi. Jamur juga kaya beta-glukan, yang mendukung sistem imun. Kandungan protein nabatinya bisa menjadi alternatif bagi ibu yang mengurangi konsumsi daging. Jamur rendah kalori, sehingga cocok untuk ibu menyusui yang ingin menjaga berat badan tetap stabil.
Sayuran Hijau
Bayam, kangkung, brokoli, dan sawi kaya akan vitamin A, C, K, serta mineral seperti kalsium dan zat besi. Sayuran hijau juga mengandung antioksidan yang mendukung daya tahan tubuh bayi. Kandungan seratnya membantu ibu terhindar dari sembelit pascapersalinan. Kandungan fitoestrogen pada beberapa sayuran hijau bahkan dipercaya mampu merangsang produksi ASI.
Sereal Tinggi Kalsium / Gandum Utuh
Gandum utuh, oats, dan sereal tinggi serat menyediakan karbohidrat kompleks yang menjaga energi ibu tetap stabil sepanjang hari. Vitamin B di dalamnya membantu metabolisme dan mendukung sistem saraf ibu serta bayi. Kandungan kalsium pada beberapa jenis sereal yang difortifikasi juga menambah kekuatan tulang. Makanan ini sangat praktis dijadikan sarapan bernutrisi tinggi bagi ibu menyusui.
Ikan Berlemak
Salmon, tuna, dan sarden mengandung asam lemak omega-3 (DHA dan EPA) yang sangat penting bagi perkembangan otak, sistem saraf, dan penglihatan bayi. Omega-3 juga membantu mengurangi risiko depresi pascapersalinan pada ibu. Selain itu, ikan berlemak kaya akan protein berkualitas tinggi serta vitamin D. Disarankan memilih ikan dengan kadar merkuri rendah agar tetap aman dikonsumsi.
Ayam
Daging ayam tanpa kulit adalah sumber protein hewani rendah lemak. Kandungan vitamin B6 dan B12 di dalamnya berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem saraf bayi. Selain itu, ayam juga menyediakan seng (zinc) yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Konsumsi ayam secara teratur membantu ibu tetap bertenaga dan memperbaiki jaringan tubuh pascapersalinan.
Daging Merah
Daging sapi tanpa lemak kaya akan zat besi heme yang mudah diserap tubuh, sehingga efektif mencegah anemia pada ibu. Protein lengkap dalam daging merah mendukung pertumbuhan sel-sel bayi. Daging juga mengandung vitamin B12 dan seng, yang berperan dalam perkembangan otak serta sistem imun. Penting untuk memasak daging hingga matang sempurna agar terhindar dari bakteri berbahaya.
Telur
Telur adalah makanan super karena mengandung hampir semua zat gizi penting. Protein lengkap, kolin, vitamin D, dan lutein berperan dalam perkembangan otak serta kesehatan mata bayi. Kolin terutama penting untuk fungsi memori dan belajar. Bagi ibu, telur mudah disiapkan, fleksibel untuk berbagai menu, dan memberikan energi yang cepat.
Yoghurt
Selain tinggi kalsium, yoghurt kaya probiotik yang menjaga kesehatan pencernaan. Probiotik dapat membantu menyeimbangkan flora usus ibu, yang berdampak positif pada sistem kekebalan tubuh bayi. Teksturnya lembut dan mudah dicerna membuat yoghurt bisa menjadi camilan sehat setelah menyusui. Kombinasi yoghurt dengan buah segar juga menambah variasi gizi harian.
Keju
Keju merupakan sumber protein, kalsium, dan lemak sehat. Kandungan vitamin A dalam keju mendukung perkembangan penglihatan bayi. Selain itu, keju juga bisa membantu ibu merasa kenyang lebih lama. Meski begitu, konsumsinya sebaiknya dalam jumlah sedang untuk mencegah asupan lemak jenuh berlebih.
Pisang
Pisang mengandung karbohidrat yang mudah dicerna, sehingga cepat memberikan energi bagi ibu menyusui. Kandungan kaliumnya mendukung kesehatan jantung dan keseimbangan cairan tubuh. Vitamin B6 dalam pisang juga membantu produksi neurotransmitter yang mendukung suasana hati lebih baik, bermanfaat bagi ibu yang kerap merasa lelah atau mood swing.
Kentang
Kentang mengandung karbohidrat kompleks yang memberikan energi berkelanjutan, sangat berguna untuk ibu yang sering terbangun di malam hari. Vitamin C di dalamnya membantu penyerapan zat besi, sementara potasium mendukung kesehatan otot. Kentang juga bisa diolah dengan berbagai cara, mulai dari dikukus, dipanggang, hingga dibuat sup.
Ubi Jalar
Ubi jalar merupakan sumber beta-karoten, yang diubah tubuh menjadi vitamin A. Nutrisi ini penting bagi perkembangan penglihatan dan sistem kekebalan bayi. Kandungan seratnya juga membantu ibu menjaga kesehatan pencernaan. Selain itu, ubi jalar menyediakan kalori sehat yang dibutuhkan ibu menyusui untuk memproduksi ASI dalam jumlah cukup.
Variasikan sumber nutrisi (protein, karbohidrat, lemak sehat) agar ASI tetap kaya kandungan gizi.
Porsi lebih besar dibanding masa sebelum menyusui, tapi jaga keseimbangan dengan sayur & serat.
Minum cukup air, karena hidrasi penting agar ASI tetap optimal.
Tidur cukup & kelola stres, karena faktor non-nutrisi juga memengaruhi produksi ASI.
Konsultasi dengan profesional kesehatan, terutama bila ada kondisi khusus atau alergi.
TrenMedia.co.id, sebuah portal informasi digital yang hadir untuk menyajikan berita, artikel, dan tren terbaru. Kami percaya bahwa informasi yang tepat, akurat, dan relevan adalah kunci untuk membuka wawasan masyarakat di era serba cepat ini.
Mengapa Uang Jajan Anak Perlu Diatur? Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak, termasuk dalam urusan uang...
Read moreCloud cake adalah salah satu kreasi kue modern yang tengah populer. Dinamakan “cloud” karena teksturnya begitu lembut, ringan, dan lumer...
Kondisi sumber daya manusia di Indonesia masih menghadapi tantangan serius, terutama dalam bidang pendidikan. Data terbaru menunjukkan bahwa 56,1 persen...