Prabowo Lantik Menteri Baru, Erick Thohir Resmi Jabat Menpora
Istana Negara kembali menjadi saksi dari momen bersejarah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pada Rabu, 17 September 2025, Prabowo secara resmi...
Read moreKomnas HAM bersama lima lembaga hak asasi manusia resmi membentuk Tim Independen LNHAM untuk mengusut secara menyeluruh peristiwa demo ricuh yang terjadi pada akhir Agustus hingga awal September 2025. Keputusan ini muncul setelah banyak laporan mengenai korban jiwa, kerusakan fasilitas umum, dan dugaan pelanggaran HAM oleh aparat dan pihak lainnya.
Enam lembaga yang tergabung dalam LNHAM adalah:
Komnas HAM
Komnas Perempuan
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)
Komisi Nasional Disabilitas (KND)
Ombudsman Republik Indonesia (ORI)
Tim ini bertugas melakukan pencarian fakta (fact finding) atas demo dan kerusuhan, termasuk mengumpulkan data tentang korban jiwa, luka-luka, trauma psikologis, dampak sosial ekonomi, dan kerusakan fasilitas publik.
Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, menyebut pembentukan tim ini sebagai wujud komitmen terhadap tanggung jawab HAM dalam merespons kejadian yang memicu keresahan masyarakat.
Beberapa insiden yang menjadi pemicu ialah tindakan aparat dalam demo, penggunaan kekerasan, laporan korban yang terluka, bahkan adanya korban meninggal. Kejadian ini dianggap cukup serius sehingga memerlukan investigasi independen yang transparan.
Tim Independen LNHAM akan bekerja dengan metodologi sebagai berikut:
Pemantauan langsung peristiwa demonstrasi dan kerusuhan di berbagai wilayah.
Pengumpulan laporan korban, baik fisik maupun psikis.
Verifikasi data sosial-ekonomi kerusakan serta dampak bagi warga terdampak.
Analisis berdasarkan kewenangan lembaga anggota, misalnya Komnas Perempuan terkait kekerasan berbasis gender, Komisi Anak untuk dampak pada anak, dan lain-lain.
Hasil investigasi akan disusun dalam bentuk laporan yang mencakup fakta, analisa, dan rekomendasi. Rekomendasi tersebut nantinya diserahkan kepada pihak terkait, seperti Presiden dan DPR, agar ada tindak lanjut atas temuan.
Mengingat sensitivitas situasi, publik menaruh perhatian besar pada transparansi dan integritas kerja tim. Banyak pihak mendesak agar penyelidikan ini tidak hanya administratif namun juga menyentuh aspek pertanggungjawaban aparat bila ditemukan pelanggaran hukum.
Beberapa aktivis HAM dan masyarakat sipil berharap tim ini bisa menjawab pertanyaan besar, seperti siapa yang bertanggung jawab atas korban meninggal, apakah penggunaan kekerasan aparat sesuai prosedur, dan bagaimana perlindungan hak asasi dalam kondisi demonstrasi.
Korban luka-luka dan kerusakan fasilitas bukan hanya soal fisik, tapi juga psikologis dan ekonomi. Warga terdampak butuh kejelasan kapan bisa pulih, apa bentuk kompensasi atau pemulihan yang diberikan, dan bagaimana pemerintah menjamin agar pelanggaran serupa tidak terulang.
Publik berharap laporan Tim Independen LNHAM dapat menjadi referensi bagi regulasi dan penegakan HAM ke depan, sebagai bagian dari upaya memperkuat demokrasi dan keadilan di Indonesia.
TrenMedia.co.id, sebuah portal informasi digital yang hadir untuk menyajikan berita, artikel, dan tren terbaru. Kami percaya bahwa informasi yang tepat, akurat, dan relevan adalah kunci untuk membuka wawasan masyarakat di era serba cepat ini.
Istana Negara kembali menjadi saksi dari momen bersejarah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pada Rabu, 17 September 2025, Prabowo secara resmi...
Read moreDi era digital seperti sekarang, gadget bukan lagi sekadar alat komunikasi, melainkan penunjang produktivitas. Pelajar membutuhkan gadget untuk belajar daring,...
Era kecerdasan buatan (AI) telah mengubah cara manusia bekerja, belajar, dan berinteraksi dengan teknologi. Jika dulu komputer hanya digunakan untuk...