ICW Desak KPK Bongkar Tuntas Kasus Korupsi Kuota Haji: Siapa Saja yang Terlibat?
Jakarta, Kamis, 11 September 2025 — Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar menyelidiki hingga tuntas semua...
Read moreKabar duka menyelimuti Universitas Negeri Semarang (UNNES), terutama di kalangan sivitas akademika Fakultas Hukum. Mahasiswa bernama Iko Juliant Junior, angkatan 2024, dikabarkan meninggal dunia pada Minggu, 31 Agustus 2025. Namun, di balik kepergiannya yang tragis, muncul sejumlah kejanggalan yang kini menjadi sorotan terkait penyebab dan proses akhir hidupnya.
Menurut laporan, sebelum meninggal, Iko sempat mengigau di ruang perawatan. Kalimat yang diucapkannya mengindikasikan adanya ketakutan berbeda, yaitu permintaan, “Ampun pak, tolong pak, jangan pukuli saya lagi.” Kondisi ini pun menimbulkan spekulasi luas, terutama di kalangan mahasiswa dan alumni. Selain itu, banyak yang mempertanyakan adanya luka lebam saat jenazah ditemukan, yang menambah tanda tanya atas penanganan keadaan yang dialami Iko sebelum wafat.
Kronologi peristiwa juga menimbulkan kebingungan. Menurut kabar yang beredar, Iko dikabarkan mengalami kecelakaan lalu lintas di sekitar Jalan Dr. Cipto, Semarang. Ironisnya, informasi ini berbeda dengan pernyataan yang sebelumnya menyebutnya menjemput seorang temannya di Polda Jateng pada Sabtu malam (30 Agustus), sebelum akhirnya dilarikan ke RSUP Dr. Kariadi oleh anggota Brimob pada Minggu pagi (31 Agustus).
Tidak hanya soal perbedaan kronologi, keluarga juga menyampaikan bahwa sejumlah barang pribadi milik Iko — seperti ponsel, tas ransel, dan jas almamater — tidak ditemukan di lokasi kejadian. Ransel dan sepeda motor Iko justru dikabarkan masih ditahan di Polda Jateng, menambah kompleksitas kasus ini.
Seiring dengan perbincangan ini, Pusat Bantuan Hukum Ikatan Alumni Fakultas Hukum UNNES (PBH IKA FH UNNES) menyatakan siap mengawal penyelidikan atas kejanggalan ini. Direktur PBH, Ady Putra Cesario, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari keluarga, rekan, dan mahasiswa tentang adanya kejanggalan dalam kematian Iko. Saat ini, mereka tengah melakukan pendataan bukti dan mengumpulkan keterangan untuk membuka kemungkinan adanya tindak kekerasan.
Pihak kepolisian sendiri meminta agar keluarga atau perwakilan secara resmi datang ke Polrestabes Semarang atau Mapolda Jateng untuk melaporkan kejadian ini. Hal ini penting agar penanganan lebih lanjut dalam bentuk penyelidikan resmi dapat dilakukan dengan transparan.
Bagi banyak pihak, kasus ini menjadi refleksi penting terkait perlindungan hak-hak mahasiswa dan keberlangsungan keamanan di tengah gelombang demonstrasi yang terjadi di kota Semarang saat Iko masih aktif beraktivitas. Meski demamaspun terjadi, semangat keadilan tetap bergema melalui keinginan kepolisian dan alumni untuk menyelidiki hingga akar kematian Iko benar-benar dapat dipahami.
TrenMedia.co.id, sebuah portal informasi digital yang hadir untuk menyajikan berita, artikel, dan tren terbaru. Kami percaya bahwa informasi yang tepat, akurat, dan relevan adalah kunci untuk membuka wawasan masyarakat di era serba cepat ini.
Jakarta, Kamis, 11 September 2025 — Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar menyelidiki hingga tuntas semua...
Read moreJakarta, September 2025 — Jamie Vardy, striker berusia 38 tahun yang baru bergabung dengan klub Serie A Cremonese, memberikan jawaban...
Dunia perfilman kembali diwarnai dengan hadirnya sebuah karya adaptasi novel legendaris. The Long Walk, film terbaru yang tayang di bioskop...