72 Santri Depok Diduga Keracunan: Dinkes Lakukan Investigasi Serius

Beberapa santri yang sedang dirawat intensif di RS Bhayangkara Brimob Kota Depok pasca-dugaan keracunan makanan. (Dokumen RS Bhayangkara Brimob via Radar Depok)
Beberapa santri yang sedang dirawat intensif di RS Bhayangkara Brimob Kota Depok pasca-dugaan keracunan makanan. (Dokumen RS Bhayangkara Brimob via Radar Depok)

Beberapa santri yang sedang dirawat intensif di RS Bhayangkara Brimob Kota Depok pasca-dugaan keracunan makanan

Pondok Pesantren (Ponpes) di wilayah Cimanggis, Depok, tengah diterpa situasi menegangkan. Sebanyak 135 santri dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari dapur pesantren. Menyusul laporan ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok segera bergerak menangani dan menyelidiki sumber penyebabnya.

Awal Mula Kasus: Gejala Mendadak pada Santri

Peristiwa ini mulai terungkap sejak Senin malam, ketika puluhan santri mengeluhkan rasa mual, muntah, diare, hingga demam. Pihak pesantren kemudian merujuk mereka ke RS Bhayangkara Brimob dan puskesmas setempat guna mendapatkan penanganan medis.

Menurut data dari RS Bhayangkara Brimob, hingga Rabu (3/9), total ada 72 santri yang sudah ditangani. Dari jumlah tersebut, 42 santri dirawat inap karena mengalami dehidrasi dan memerlukan rehidrasi, sementara 30 lainnya menjalani perawatan jalan. Sepuluh santri yang sebelumnya rawat inap sudah diperbolehkan pulang dan melanjutkan penyembuhan di rumah.

Dinkes Turun Tangan: Asal Makanan Jadi Fokus Utama

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati, memastikan bahwa penyelidikan menyeluruh sedang berjalan. Fokus utama adalah mengecek sumber makanan dari dapur internal Ponpes, yang diduga menjadi penyebab keracunan. Ia menegaskan bahwa kejadian ini tidak terkait menu makanan bergizi gratis (MBG) maupun kontaminasi eksternal lainnya.

Untuk mendukung penyelidikan, petugas Dinkes berkoordinasi dengan Puskesmas Tugu. Mereka telah mengambil sampel muntahan santri sebagai bahan analisis lebih lanjut. Evaluasi tersebut menjadi langkah penting untuk memastikan penyebab pasti dari kejadian ini dan mencegah terulangnya insiden serupa.

Kronologi Awal: Dari Gejala ke Penanganan Medis

Detail kronologis menunjukkan perkembangan signifikan:

  • Senin (1/9): Sebanyak 57 santri pertama kali dibawa ke RS Brimob dengan gejala akut. Setelah dilakukan triase awal, 31 santri dinyatakan perlu rawat inap, sementara 26 lainnya cukup ditangani di fasilitas rawat jalan.

  • Selasa (2/9): Tambahan penanganan medis kembali dilakukan saat sembilan santri mendaftar untuk rawat inap. Namun, sepuluh santri rawat inap sebelumnya sudah mulai membaik dan dipulangkan.

  • Rabu (3/9): Laporan terbaru menyebut ada dua orang kembali rupanya memerlukan rawat inap karena gejala yang sama. Total santri yang ditangani hingga kini mencapai 72 orang.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED