Prabowo Lantik Menteri Baru, Erick Thohir Resmi Jabat Menpora
Istana Negara kembali menjadi saksi dari momen bersejarah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pada Rabu, 17 September 2025, Prabowo secara resmi...
Read moreSuasana di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, mendadak mencekam usai terungkapnya kasus tragis yang melibatkan sepasang kekasih. Seorang remaja berusia 16 tahun berinisial FF diduga menganiaya pacarnya, IM (23), hingga meninggal dunia di sebuah kamar kos. Peristiwa ini menambah daftar kasus kekerasan yang mengguncang masyarakat, terlebih pelakunya masih berusia belasan tahun.
Menurut keterangan polisi, peristiwa terjadi pada Jumat (12/9/2025) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Seorang saksi sempat mendengar keributan dari dalam kamar korban. Bahkan, saksi tersebut mengusir FF dari kamar kos karena pertengkaran yang semakin memanas. Namun, sayangnya, hanya berselang beberapa jam, korban ditemukan sudah tidak bernyawa.
Pada malam harinya, tepat pukul 22.00 WIB, tetangga kos menemukan IM tergeletak tak bernyawa di dalam kamarnya. Dugaan kuat korban meninggal akibat kekerasan fisik. Polisi yang datang ke lokasi menemukan sejumlah barang bukti, termasuk sebuah telepon genggam.
Kanit Reskrim Polsek Ciracas, Iptu Hasnan Nasruki, menyampaikan bahwa pihaknya langsung melakukan penyelidikan begitu menerima laporan. Hasil awal mengarah pada dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh FF.
Tak butuh waktu lama, polisi akhirnya berhasil menangkap FF di rumahnya pada Sabtu (13/9/2025) sekitar pukul 00.15 WIB. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan, membenarkan penangkapan tersebut. Menurutnya, penangkapan berlangsung tanpa perlawanan berarti dari pelaku.
Kasus ini membuat warga sekitar kos syok. Pemilik kos mengaku tidak menyangka bahwa penghuni yang tampak biasa saja ternyata menyimpan konflik serius. Sebagian tetangga menyebutkan, hubungan antara FF dan IM kerap diwarnai pertengkaran, meski tidak menyangka akan berakhir tragis.
Kejadian ini juga menjadi sorotan publik karena melibatkan remaja yang usianya masih sangat muda. Banyak pihak mempertanyakan bagaimana seorang anak di bawah umur bisa terjerat kasus berat seperti pembunuhan. Tak sedikit yang menyoroti pentingnya pengawasan orang tua, lingkungan pergaulan, hingga pendidikan karakter di usia remaja.
Kini, FF harus berhadapan dengan proses hukum dan ancaman hukuman berat atas perbuatannya. Polisi masih mendalami motif sebenarnya dari penganiayaan ini, termasuk memeriksa sejumlah saksi untuk memperkuat bukti.
Kisah pilu ini sekali lagi menjadi pengingat bahwa konflik dalam hubungan, apalagi yang melibatkan emosi berlebihan, bisa berujung fatal. Kasus Ciracas memperlihatkan bagaimana satu keputusan emosional dapat menghancurkan masa depan dua keluarga sekaligus.
TrenMedia.co.id, sebuah portal informasi digital yang hadir untuk menyajikan berita, artikel, dan tren terbaru. Kami percaya bahwa informasi yang tepat, akurat, dan relevan adalah kunci untuk membuka wawasan masyarakat di era serba cepat ini.
Istana Negara kembali menjadi saksi dari momen bersejarah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pada Rabu, 17 September 2025, Prabowo secara resmi...
Read moreDi era digital seperti sekarang, gadget bukan lagi sekadar alat komunikasi, melainkan penunjang produktivitas. Pelajar membutuhkan gadget untuk belajar daring,...
Era kecerdasan buatan (AI) telah mengubah cara manusia bekerja, belajar, dan berinteraksi dengan teknologi. Jika dulu komputer hanya digunakan untuk...