Tips Aman Pijat Bayi, Ini yang Harus Diperhatikan Orang Tua

Sebelum melakukan pijat bayi, orang tua wajib tahu hal penting agar si kecil nyaman dan aman. Simak penjelasan lengkap dokter anak berikut ini. (Foto: morinaga.id)
Sebelum melakukan pijat bayi, orang tua wajib tahu hal penting agar si kecil nyaman dan aman. Simak penjelasan lengkap dokter anak berikut ini. (Foto: morinaga.id)

Sebelum melakukan pijat bayi, orang tua wajib tahu hal penting agar si kecil nyaman dan aman

Sentuhan Awal untuk Tumbuh Kembang yang Optimal

Pijat bayi bukan sekadar rutinitas perawatan tubuh, melainkan bentuk komunikasi emosional antara orang tua dan buah hati. Melalui sentuhan lembut, pijat bayi dapat membantu memperkuat ikatan emosional, menenangkan bayi, serta mendukung perkembangan motorik dan sensoriknya.

Namun, pijat bayi tidak boleh dilakukan sembarangan. Menurut dr. Fitri Hartanto, Sp.A (K), Ketua IDAI Jawa Tengah, orang tua harus memahami kesiapan bayi dan diri sendiri sebelum melakukan pijat. “Jika salah satu tidak siap, sebaiknya jangan dilakukan,” ujarnya dalam Media Briefing IDAI yang digelar secara daring pada awal 2024 lalu.

Pernyataan tersebut mengingatkan kita bahwa pijat bayi bukan hanya tentang teknik, tetapi juga tentang keterlibatan emosional, kesiapan fisik, dan keamanan.


Mengapa Pijat Bayi Penting?

Menurut WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), stimulasi dini melalui sentuhan seperti pijat bayi berperan penting dalam perkembangan sistem saraf pusat, keterampilan motorik, serta keseimbangan emosional bayi.

Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang rutin dipijat mengalami beberapa manfaat berikut:

  • Tidur lebih nyenyak dan teratur.

  • Lebih jarang rewel dan mudah menenangkan diri.

  • Meningkatkan nafsu makan dan penyerapan nutrisi.

  • Memperkuat sistem imun.

  • Mempererat ikatan batin antara orang tua dan bayi (bonding).

Dr. Fitri menambahkan, “Pijat bayi adalah bentuk stimulasi multimodal—menggabungkan raba, gerak, suara, dan visual. Semua ini penting untuk menstimulasi koneksi saraf otak dan tumbuh kembang anak.”


Kapan Waktu yang Tepat untuk Memijat Bayi?

Idealnya, pijat dilakukan saat bayi dalam keadaan tenang, tidak lapar, dan tidak mengantuk. Umur yang aman untuk mulai pijat bayi adalah setelah bayi berusia dua minggu atau saat tali pusat sudah lepas dan luka pusarnya benar-benar kering.

Menurut pedoman IDAI, waktu terbaik melakukan pijat adalah:

  • Pagi hari, setelah mandi dan sebelum makan.

  • Sore hari, setelah bayi bangun tidur dan dalam suasana hati tenang.

Durasi pijat bisa dimulai dari 5–10 menit, kemudian bertahap menjadi 15 menit tergantung respons bayi.


Lima Hal yang Wajib Diperhatikan Sebelum Pijat Bayi

1. Perhatikan Kesiapan Bayi dan Orang Tua

Pijat hanya boleh dilakukan saat bayi dalam suasana hati baik—tidak rewel, tidak lapar, dan tidak sakit. Orang tua juga harus dalam kondisi tenang, karena suasana hati ibu atau ayah dapat dirasakan oleh bayi.

“Jika orang tua sedang marah atau stres, bayi akan ikut tegang. Maka, kesiapan emosional sangat penting,” jelas dr. Fitri.

2. Pahami Respons Bayi Selama Pijat

Bayi belum bisa berbicara, tapi tubuhnya bisa ‘berbicara’. Jika bayi menangis keras, menggeliat, atau menarik tangan, hentikan pijat sejenak. Sebaliknya, bila bayi tampak rileks dan tersenyum, lanjutkan dengan lembut.

WHO merekomendasikan orang tua untuk memperhatikan tanda non-verbal sebagai komunikasi alami bayi.

3. Gunakan Produk yang Aman dan Lembut

Gunakan minyak khusus bayi (seperti minyak kelapa murni, minyak zaitun bayi, atau baby lotion) agar kulit bayi tidak iritasi. Hindari minyak dengan pewangi atau bahan kimia keras.

Sebelum digunakan, lakukan uji alergi dengan mengoleskan sedikit di lengan bayi dan tunggu 24 jam untuk melihat reaksi kulit.

4. Ciptakan Suasana Nyaman

Pijat bayi sebaiknya dilakukan di ruangan yang hangat, tenang, dan bersih. Gunakan alas lembut, musik yang menenangkan, dan jaga kontak mata dengan bayi.

Selain itu, sentuhan lembut disertai suara lembut orang tua (misalnya mengajak berbicara atau bernyanyi) dapat menstimulasi rasa aman dan meningkatkan bonding.

5. Jangan Memaksakan Pijat

Jika bayi sedang sakit, demam, atau baru saja divaksinasi, sebaiknya tunda pijatan. Tekanan pada tubuh yang lelah atau nyeri justru dapat menimbulkan stres dan rasa tidak nyaman.

Pijat bukan kewajiban harian, melainkan kegiatan stimulasi yang harus disesuaikan dengan kondisi bayi.

Langkah-Langkah Dasar Pijat Bayi

Berikut panduan sederhana dari IDAI yang dapat dilakukan orang tua di rumah:

  1. Mulai dari wajah dan kepala – Usap perlahan dahi, pipi, dan dagu dengan gerakan memutar lembut.

  2. Lanjut ke dada dan perut – Usap dari tengah dada ke arah luar, lalu lakukan gerakan memutar searah jarum jam di perut untuk membantu pencernaan.

  3. Pijat tangan dan kaki – Pijat dari pangkal ke ujung jari dengan gerakan lembut, seolah “memerah”.

  4. Akhiri di punggung – Balikkan bayi perlahan dan usap punggungnya dari atas ke bawah menggunakan telapak tangan.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED