Sorotan Media Asing: Ribuan Anak Keracunan dari Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia

Anak-anak sekolah di Jawa Barat mendapatkan perawatan usai keracunan dari program makan gratis. (Sumber: BBC / Yuli Saputra)
Anak-anak sekolah di Jawa Barat mendapatkan perawatan usai keracunan dari program makan gratis. (Sumber: BBC / Yuli Saputra)

Anak-anak sekolah di Jawa Barat mendapatkan perawatan usai keracunan dari program makan gratis

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi kebijakan andalan Presiden Prabowo Subianto, kini berada di bawah sorotan tajam baik dari publik dalam negeri maupun media internasional. Tujuan mulia untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah justru dibayangi krisis kepercayaan setelah serangkaian kasus keracunan massal menimpa ribuan siswa di berbagai daerah.

Dalam sepekan terakhir, lebih dari 1.000 anak di Jawa Barat jatuh sakit setelah menyantap makan siang gratis dari program ini. Gejalanya tidak sekadar sakit perut, tetapi juga pusing, mual, hingga sesak napas—hal yang jarang terjadi pada keracunan makanan biasa. Tragedi ini membuat dunia internasional menyorot tata kelola program bernilai ratusan triliun rupiah tersebut.

BBC Soroti Lonjakan Korban

Media Inggris BBC menulis artikel berjudul “Over 1,000 children fall ill from free school lunches in Indonesia”. Dalam laporannya, BBC menyebut 1.258 siswa di Cipongkor, Jawa Barat mengalami keracunan antara Senin hingga Rabu. Jumlah ini menambah daftar panjang setelah sebelumnya sekitar 800 anak di Jawa Barat dan Sulawesi Tengah juga jatuh sakit.

BBC menekankan bahwa program MBG, yang ditujukan untuk memberi makan siang gratis bagi 80 juta anak sekolah, kini menghadapi tantangan serius. Media tersebut juga mengutip pernyataan Kepala Puskesmas Cipongkor yang menyebut beberapa korban mengalami sesak napas, sebuah gejala tidak biasa dalam keracunan makanan.

Lebih jauh, BBC mengangkat komentar dari Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) yang memperkirakan korban sebenarnya mencapai 6.452 anak per 21 September. BBC juga menyinggung kontroversi biaya besar program, yang diperkirakan mencapai 28 miliar dolar AS (Rp 469 triliun), menjadikannya salah satu program makan gratis termahal di dunia.

Reuters Tekankan Beban Rumah Sakit

Tak hanya BBC, kantor berita internasional Reuters juga menurunkan laporan berjudul “Over 1,000 Indonesians sick from school meals in more food poisoning outbreaks”. Reuters mencatat kasus keracunan terjadi di empat wilayah Jawa Barat, termasuk Bandung Barat dan Sukabumi.

Dalam laporannya, Reuters menyoroti kondisi rumah sakit kecil di Bandung Barat yang kewalahan menghadapi lonjakan pasien. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bahkan menyebut bahwa lebih dari 470 siswa jatuh sakit pada Senin, disusul kejadian serupa dua hari kemudian sehingga jumlah korban mencapai sedikitnya 580 anak.

Reuters juga memuat kisah seorang siswi bernama Lisa Bila Zahara (15) yang mengalami muntah dan sakit kepala 30 menit setelah makan ayam kecap dan tahu goreng. “Saya ingin program ini dihentikan. Saya takut ini akan terjadi lagi,” katanya. Sang ibu bahkan melarangnya kembali menyantap makanan MBG.

Reuters menekankan bahwa sejak program ini diluncurkan Januari lalu, lebih dari 6.400 anak di seluruh Indonesia telah menjadi korban keracunan makanan. Laporan itu juga menyingkap masalah teknis di dapur penyedia, di mana makanan dimasak sejak malam karena jarak dapur jauh dari sekolah. Saat makanan panas langsung ditutup, proses pendinginan terhambat sehingga makanan cepat basi.

The Independent Tegaskan Seruan Hentikan Program

Sementara itu, The Independent menyoroti kasus ini dengan artikel bertajuk “Indonesia’s free school meals program under scrutiny as 5,000 children fall ill”. Media Inggris ini menyorot suasana dramatis rumah sakit, di mana anak-anak menangis kesakitan sambil memegangi perut, sementara polisi dan tenaga medis sibuk mengevakuasi korban menggunakan ambulans, truk, hingga mobil van.

The Independent menyebut bahwa Badan Gizi Nasional mencatat 1.376 kasus keracunan sejak Januari hingga Juni. Namun angka itu melonjak menjadi 4.711 kasus hanya dalam sepekan terakhir, dengan lebih dari 1.000 korban di Jawa Barat.

Pemerintah daerah kemudian menangguhkan dapur-dapur yang terlibat, serta membentuk satgas berisi ahli gizi dan tenaga kesehatan untuk memperketat pengawasan. Kepala BGN menegaskan bahwa dari 1 miliar porsi yang telah dimasak selama sembilan bulan program, hanya sekitar 4.711 yang terkontaminasi.

Namun, The Independent juga menyoroti data berbeda dari lembaga lain: Kantor Staf Presiden menyebut korban mencapai lebih dari 5.000, Kementerian Kesehatan mencatat 5.207, sementara BPOM melaporkan 5.320 korban.

Organisasi non-profit Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives menilai angka resmi hanyalah “puncak gunung es”. CEO lembaga tersebut, Diah Saminarsih, mengatakan jumlah kasus diyakini lebih besar karena banyak pihak enggan melapor.

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED