Ribuan Buruh akan Demo Serentak: Inilah Enam Tuntutan Krusial Mereka

Aksi long march buruh dari berbagai serikat di Jakarta menuju Istana Negara, menyoroti tuntutan kenaikan upah minimum. (Sumber: Inilah.com/Syahidan)
Aksi long march buruh dari berbagai serikat di Jakarta menuju Istana Negara, menyoroti tuntutan kenaikan upah minimum. (Sumber: Inilah.com/Syahidan)

Aksi long march buruh dari berbagai serikat di Jakarta menuju Istana Negara, menyoroti tuntutan kenaikan upah minimum

Mari kita mulai dari akar permasalahan. Jadi gini, para buruh tergabung dalam KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) dan Partai Buruh, bareng elemen serikat lainnya, merencanakan aksi demonstrasi serentak pada 28 Agustus 2025. Tidak cuma di Jakarta, tapi di 38 provinsi dan lebih dari 300 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Tujuan utamanya: menuntut kenaikan upah minimum tahun 2026 sebesar 8,5%–10,5%. Salah satu faktor yang mendasari angka ini adalah kombinasi antara inflasi dan tingkat pertumbuhan sektor industri.

Enam Tuntutan yang Jadi Sorotan Aksi

  1. Hapus outsourcing dan tolak upah murah (HOSTUM).
    Buruh menolak kontrak alih daya yang dianggap merampas hak serta membuat kondisi kerja menjadi tidak adil.

  2. Stop PHK: Bentuk Satgas PHK.
    PHK masih marak terjadi, dan buruh menuntut pembentukan satuan tugas khusus untuk mengawasi serta mencegah dampak pemutusan hubungan kerja secara massal.

  3. Reformasi pajak perburuhan.
    Minta kenaikan PTKP menjadi Rp 7,5 juta per bulan. Mereka juga menginginkan:

    • Penghapusan pajak atas pesangon

    • Penghapusan pajak THR

    • Penghapusan pajak JHT

    • Penghapusan diskriminasi fiskal terhadap perempuan yang menikah

  4. Sahkan RUU Ketenagakerjaan tanpa omnibus law.
    Serikat pekerja menolak sistem omnibus dan meminta agar RUU Ketenagakerjaan dirumuskan berdasarkan kebutuhan sektor ketenagakerjaan.

  5. Sahkan RUU Perampasan Aset.
    Diharapkan sebagai alat efektif pemberantasan korupsi—melalui aset koruptor bisa disita negara.

  6. Revisi RUU Pemilu: Redesign Sistem Pemilu 2029.
    Buruh menuntut perombakan sistem electoral untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Pemilu mendatang.

Mengapa Demo Tanggal 28 Agustus?

Tanggal aksi ini pas banget karena masih dalam timeframe pembahasan upah minimum 2026—dibicarakan antara September-Oktober, kemudian ditetapkan gubernur di November.

Kalau anggota Dewan Pengupahan Nasional dan Daerah cekatan menyerap aspirasi buruh, semoga kenaikan UMP bisa segera direspons.— tapi buruh ingin memastikan aspirasinya tak hanya lewat suara tapi ikut diperjuangkan secara nyata.

Potensi Peserta: Bukan Hanya Puluhan Ribu, Tapi Bisa Ratusan Ribu!

✍️ Ditulis oleh: Fadjri Adhi Putra & Fahmi Fahrulrozi
📌 Editor: Redaksi Tren Media

Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.

📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral

Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!

BERITATERKAIT

BERITATERBARU

INSTAGRAMFEED