ICW Desak KPK Bongkar Tuntas Kasus Korupsi Kuota Haji: Siapa Saja yang Terlibat?
Jakarta, Kamis, 11 September 2025 — Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar menyelidiki hingga tuntas semua...
Read moreSenin, 8 September 2025, menjadi hari penting dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia kembali melakukan reshuffle kabinet atau perombakan jajaran menteri. Langkah ini adalah reshuffle jilid II setelah sebelumnya Presiden melakukan perubahan pada periode awal Kabinet Merah Putih.
Perombakan kali ini cukup mengejutkan. Lima menteri resmi diganti, dua posisi masih kosong, dan yang paling menyita perhatian publik adalah lahirnya Kementerian Haji dan Umrah.
Presiden Prabowo mencopot lima pejabat menteri sekaligus. Mereka adalah:
Budi Gunawan, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam)
Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan
Abdul Kadir Karding, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)
Budi Arie Setiadi, Menteri Koperasi
Dito Ariotedjo, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)
Dari lima posisi tersebut, tiga langsung diisi pengganti baru yang dilantik pada hari yang sama. Purbaya Yudhi Sadewa ditunjuk sebagai Menteri Keuangan, Mukhtarudin dipercaya memimpin P2MI, dan Ferry Juliantono menjabat Menteri Koperasi.
Langkah bersejarah hadir dalam reshuffle ini. Presiden Prabowo secara resmi mengubah status Badan Penyelenggara Haji menjadi Kementerian Haji dan Umrah.
Untuk pertama kalinya, posisi Menteri Haji dan Umrah diisi oleh Mochamad Irfan Yusuf atau lebih dikenal dengan Gus Irfan. Sementara itu, Dahnil Anzar Simanjuntak ditunjuk sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah.
Keputusan ini dinilai sebagai langkah strategis untuk memperbaiki tata kelola ibadah haji dan umrah yang melibatkan jutaan umat Muslim Indonesia setiap tahunnya.
Menurut pernyataan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, reshuffle kabinet dilakukan setelah Presiden melakukan evaluasi panjang. Evaluasi tersebut mencakup kinerja para menteri serta kebutuhan percepatan program prioritas pemerintah.
Meski begitu, kabar perombakan datang secara mendadak. Bahkan sejumlah menteri yang dicopot disebut baru mengetahui keputusan itu pada hari pengumuman di Istana Negara.
Dari lima menteri yang diganti, masih ada dua posisi belum memiliki pengganti definitif, yakni Menko Polhukam dan Menpora. Untuk sementara, jabatan tersebut akan diisi oleh pejabat ad interim hingga Presiden menunjuk sosok yang dianggap tepat.
Kekosongan ini memicu spekulasi politik. Publik menanti siapa figur yang akan dipercaya mengisi dua kursi strategis tersebut, mengingat keduanya memiliki peran vital dalam stabilitas politik serta pembangunan generasi muda.
Reshuffle jilid II ini mendapat perhatian luas. Pengamat politik menilai langkah Presiden Prabowo menunjukkan keseriusan dalam memperbaiki kinerja pemerintahan. Figur-figur baru yang dipilih dinilai bukan hanya teknokrat, tetapi juga memiliki sensitivitas terhadap kebutuhan rakyat.
Partai politik koalisi, seperti NasDem, menyambut reshuffle ini dengan positif. Mereka menilai keputusan Presiden menunjukkan komitmen untuk selalu menghadirkan perbaikan di tubuh pemerintahan.
Sementara itu, para menteri yang diberhentikan menyatakan legawa. Salah satunya, Budi Arie Setiadi, menyebut dirinya bangga pernah menjadi bagian dari pemerintahan dan berharap koperasi tetap menjadi pilar ekonomi kerakyatan.
TrenMedia.co.id, sebuah portal informasi digital yang hadir untuk menyajikan berita, artikel, dan tren terbaru. Kami percaya bahwa informasi yang tepat, akurat, dan relevan adalah kunci untuk membuka wawasan masyarakat di era serba cepat ini.
Jakarta, Kamis, 11 September 2025 — Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar menyelidiki hingga tuntas semua...
Read moreJakarta, September 2025 — Jamie Vardy, striker berusia 38 tahun yang baru bergabung dengan klub Serie A Cremonese, memberikan jawaban...
Dunia perfilman kembali diwarnai dengan hadirnya sebuah karya adaptasi novel legendaris. The Long Walk, film terbaru yang tayang di bioskop...