Respons Aura Kasih soal Isu Selingkuhan Ridwan Kamil, Pilih Fokus Urus Anak
Aura Kasih akhirnya buka suara melalui kuasa hukumnya, Yanti Nurdin, terkait isu yang menyeret namanya dalam dugaan perselingkuhan dengan Ridwan...
Read more
YouTuber Indonesia Nessie Judge tengah menjadi sorotan setelah video bertema Halloween miliknya menuai kritik keras dari warganet di Indonesia maupun luar negeri, khususnya dari Jepang. Menurut laporan Liputan6, kontroversi ini berawal dari konten video dalam rangka Spooktober yang diunggah pada Oktober lalu.
Salah satu video Nessie Judge menampilkan idola K-Pop NCT Dream, yang membuat unggahan tersebut cepat viral. Namun perhatian publik justru tertuju pada sebuah foto di dinding studio, memperlihatkan wajah seorang wanita dengan mata tertutup. Foto itu ternyata adalah Junko Furuta, korban penyiksaan dan pembunuhan sadis yang mengguncang Jepang pada akhir 1980-an.
Berdasarkan data dari kanal Global Liputan6, Junko Furuta diculik oleh sekelompok remaja dan disekap selama 44 hari. Selama masa penyekapan itu, ia mengalami berbagai penyiksaan kejam, kekerasan seksual, serta perlakuan tidak manusiawi sebelum akhirnya tewas. Saat meninggal dunia, tubuhnya ditemukan di dalam tong berisi semen.
Kisah tragis Junko yang meninggal pada usia 17 tahun dikenal sebagai salah satu kasus kriminal paling brutal di Jepang. Karena itu, banyak pihak menilai penggunaan fotonya dalam video hiburan, meski untuk konteks Halloween, tidak etis dan menyinggung perasaan publik Jepang.
Menanggapi gelombang kritik tersebut, Nessie Judge sempat memberikan penjelasan di akun X (Twitter) miliknya pada 4 November. Dalam unggahan itu, ia menyebut bahwa segmen #NERORR telah berjalan selama delapan tahun dengan berbagai referensi budaya dan tidak bermaksud menyinggung siapa pun.
“#NERORR adalah segmen yang telah berusia 8 tahun. Mohon dipahami bahwa saya dan penonton kami memiliki referensi masing-masing atas sejumlah hal. Namun saya mohon maaf atas kebingungan yang terjadi. Saya paham hal ini sangat buruk bila dilihat keluar konteks. Saya akan lebih berhati-hati lain kali,” tulis Nessie dalam pernyataannya.
Nessie juga menjelaskan bahwa dekorasi dalam segmen Spooktober bukan sekadar elemen estetika, melainkan bentuk penghormatan terhadap berbagai referensi kasus yang pernah dibahas dalam programnya.
Dalam penjelasan lanjutannya, Nessie menyebut bahwa timnya menampilkan foto Junko Furuta bukan untuk mengejek atau mengeksploitasi tragedi, melainkan sebagai bentuk penghormatan terhadap korban.
“Meski aku tak mampu menyampaikan kasus Junko secara detail, kami memutuskan menampilkannya untuk mengenangnya,” kata Nessie Judge.
Ikuti Saluran Resmi Trenmedia di WhatsApp!
Dapatkan berita terkini, tren viral, serta tips inspiratif langsung dari redaksi.
📱 Saluran Trenmedia 🍳 Saluran Resep Masakan Viral
Klik dan bergabung sekarang – update terbaru langsung masuk ke WhatsApp kamu!
Insiden wisatawan tenggelam kembali terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Wisatawan diimbau tidak berenang di sejumlah titik pantai karena terdapat...
Langkah Jay Idzes menuju San Siro terus menjadi sorotan. Bek Timnas Indonesia yang kini tampil solid bersama Sassuolo disebut siap...