Laba Bank Sampoerna Sentuh Rp 11,2 Miliar di Semester I-2025, UMKM Jadi Andalan

Bank Sampoerna Cetak Laba di Tengah Fokus UMKM

Pada semester I 2025, PT Bank Sahabat Sampoerna berhasil mencetak laba bersih setelah pajak sebesar Rp 11,2 miliar, hasil yang membanggakan untuk bank yang menekankan dukungannya terhadap sektor UMKM.

Strategi mereka? Fokus pada kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yang menyumbang 64% dari total pinjaman sebesar Rp 11,7 triliun. Detailnya: Rp 4,5 triliun disalurkan langsung, dan Rp 3 triliun lagi melalui mitra seperti fintech, P2P lending, multifinance, koperasi simpan-pinjam, dan modal ventura.

Digitalisasi Transaksi Melesat, Laba Terkerek

Daya dorong laba tidak hanya dari kredit, tapi juga arus transaksi digital yang luar biasa:

Volume transaksi digital melalui program Bank as a Service (BaaS) melejit menjadi 148 juta transaksi senilai Rp 59 triliun hingga Juni 2025—naik 10 kali lipat dibanding setahun sebelumnya.

Pendapatan non-bunga turut menguat, mencapai Rp 93,4 miliar. Kombinasi itu mendongkrak laba Bank Sampoerna secara signifikan.

Kesehatan Keuangan Terjaga, Risk Management Solid

Bank ini juga menjaga fundamental perbankan mereka:

Loan-to-Deposit Ratio (LDR) ada di level sehat, yaitu 88,8%, sedikit naik dari tahun lalu tetapi tetap dalam batas aman.
Rasio Kredit Bermasalah Bruto (NPL) tetap terkendali di 4,2%.
Rasio Kecukupan Modal (CAR) sangat kuat di 27,9%, menandakan likuiditas dan modal bank tetap landa.
Net Interest Margin (NIM) atau margin bunga bersih bertahan solid di 4,4%, menunjukkan kemampuan bank mengelola bunga atas kredit dan simpanan.